radartasik.com, BANJAR - Pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) Banser angkatan ke-V GP Anshor Kota Banjar, digelar di komplek MI Sindanggalih Dusun Sindanggalih RT 02 RW 06 Rejasari Kecamatan Langensari.
Diklatsar tersebut ditutup dengan latihan fisik berjalan diatas api, bagi para pemuda Banser.
Hal ini agar mereka kuat mental dan spiritual saat menjalankan tugas di lapangan.
"Berjalan di atas api merupakan lambang, sebagai anggota Banser harus siap jalan dalam situasi apapun. Ini hari terakhir Diklatsar," kata Ketua GP Anshor Kota Banjar Supriyanto kepada radartasik.com, Minggu (12/09/21).
Menurut dia, selain uji fisik berjalan di atas api, peserta juga diuji mental dan tes fisik di lapangan.
Karena mandat sebagai anggota Banser melakukan pengawalan dan pengamanan kiai atau ulama.
Selama mengikuti Diklatsar 3 hari 2 malam, sejak dimulai Jumat (10/09/21) peserta juga diberi penguatan keilmuan, spritual dan fisik.
"Agar mampu menjadi pemuda Islam yang ramah, toleran, cinta pada bangsa dan tanah air Indonesia," jelasnya.
Supriyanto menjelaskan, selama mengikuti Diklatsar, peserta sudah melalui proses skrining dan menjalankan prokes ketat.
Melihat kondisi dan situasi saat ini masih pandemi Covid-19, maka jumlah peserta dibatasi hanya 60 orang saja.
"Seharusnya dalam setahun 6 kali dilakukan Diklatsar. Namun karena masih pandemi Covid-19 sehingga dilakukan sesuai kondisi dan situasi," jelasnya.
Diklatsar ini diharapkan bisa membentuk karakter pemuda yang cinta pada negara Indonesia dan taat pada fatwa kiai.
Karena ini upaya konkret dalam membentuk karakter pemuda yang toleran, cinta pada bangsa dan negara.
(anto sugiarto/radartasik.com)