Argentina vs Bolivia: Waspadai Semangat Ancaman Pemecatan

Kamis 09-09-2021,17:15 WIB
Reporter : ocean

Radartasik.com, RIVER PLATE — Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona CONMEBOL, besok pagi, akan mempertemukan Argentina dengan Bolivia. Ancaman pemecatan Pelatih Bolivia Cesar Farias menjadi alasan Argentina berhati-hati.

Kemungkinan pemecatan Farias muncul pasca-serentetan hasil buruk Bolivia. Terhitung sejak pertama kali menukangi The Green 2019, tim asuhan Farias total sudah menelan 12 kekalahan dan hanya menang dua kali dari 17 pertandingan.

Di Kualifikasi Piala Dunia 2022, pasukan Farias baru mendulang enam angka. Mereka menang 3-1 atas Venezuela, lalu imbang melawan Paraguay, Cile, dan Kolombia. Hasil negatif ini membuat mereka tertahan di peringkat sembilan klasemen Zona CONMEBOL.

Tidak mengherankan jika kritik keras harus diterima sang pelatih. Dan, Komite Eksekutif Federasi Sepak Bola Bolivia (FBF) dilaporkan siap memecat Farias jika kembali kalah di Estadio Monumental Antonio Vespucio Liberti, Buenos Aires.

Farias secara terbuka mengakui situasinya saat ini kurang bagus. Menurutnya, masa depannya tidak pasti karena posisinya sebagai pelatih tergantung pada hasil melawan Argentina. Meski demikian, juru taktik berpaspor Venezuela itu menganggap ini hal normal.

”Kemungkinan besar (dipecat). Itu logis, itu normal, dan dengan pengalaman yang dimiliki, seseorang harus siap untuk itu. Liga Bolivia yang paling banyak memecat pelatih. Bukan Farias yang mengatakannya. FIFA yang mengatakannya,” jelas Farias dikutip dari OLE.

Sang pelatih menegaskan usahanya sudah maksimal bersama anak asuhnya. Bahkan, di luar dari serentetan hasil buruk, ia meyakini pemain-pemain Bolivia yang saat ini merupakan generasi baru memiliki masa depan bagus.

”Setiap saat kami mencoba bermain. Generasi ini akan dapat memainkan banyak pertandingan seperti saat melawan Uruguay. Itu tidak akan memuaskan orang-orang, tetapi ada kalender yang menguntungkan dan Bolivia dapat mengejar di sana,” ujarnya.

Kalau benar kekalahan akan memicu vonis baginya, Farias akan sangat sulit menghindarinya. Pasalnya, head to head kedua negara menunjukkan Argentina sangat superior. Setelah imbang 1-1 dalam tiga laga beruntun pada 2011 hingga 2013, Bolivia menelan tujuh kekalahan beruntun.

Bukan hanya kalah, mereka hampir selalu menjadi bulan-bulanan. Dari tujuh laga terakhir, mereka kebobolan 20 gol atau rata-rata hampir tiga gol per laga. Di lain sisi, mereka hanya mampu mencetak dua gol.

Argentina juga pastinya tidak akan berkompromi. Meski saat ini cukup aman di peringkat kedua klasemen dengan poin 15, anak asuh Lionel Scaloni masih membutuhkan banyak kemenangan untuk memastikan tiket putaran final Piala Dunia 2022.

Lionel Messi dan kawan-kawan juga ingin memperbaiki rekor kandang mereka. Di tiga laga sebelumnya, Tim Tango, julukan Argentina hanya mampu meraih satu kemenangan dan dua kali imbang.

Dengan laga mereka kontra Brasil pada matchday kesembilan dihentikan di awal pertandingan, Argentina pastinya juga jauh lebih siap menghajar Bolivia yang mengalahkan mereka dengan skor 1-6 di La Paz 2009. Scaloni juga sudah menyatakan timnya harus bermain bagus.

”Kami memiliki hal-hal untuk ditingkatkan, tentu saja, tetapi saya tidak akan mengatakannya. Kami selalu harus meningkatkan performa, ketika Anda menang atau kalah. Kami akan mencoba melakukan yang terbaik,” kata Scaloni di AS.

Tapi skuat Scaloni yang dipastikan tanpa kiper Emiliano Martinez, Cristian Romero, Giovani Lo Celso, dan Emiliano Buendia yang sudah kembali ke Inggris setelah kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan yang memicu penghentian laga kontra Brasil tetap menghormati Bolivia.

Penyerang La Albiceleste Lautaro Martinez yang mencetak gol bersama Joaquin Correa dan Angel Correa di laga kontra Venezuela menegaskan, tidak ada pertandingan mudah di kualifikasi Piala Dunia ini. ”Di Amerika Selatan, semuanya (pertandingan) sulit,” ujar bomber Inter Milan itu.

Tags :
Kategori :

Terkait