radartasik.com, Renggangnya harmonisasi H Ade Sugianto- H Cecep Nurul Yakin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya dibantah oleh keduanya. Mereka mengaku hubungannya baik-baik saja.
Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto menegaskan tidak ada keretakan hubungan antara dirinya dengan Wakil Bupati Tasikmalaya H Cecep Nurul Yakin. Dia mengatakan bahwa hubungannya baik-baik saja dan berjalan harmonis melaksanakan roda pemerintahan termasuk penyerapan anggaran.
Ade yang merupakan Ketua DPC PDIP Kabupaten Tasikmalaya itu mengaku tidak ingin terpancing oleh sesuatu yang belum tentu benar atau bahkan tidak benar. Maka dia meminta untuk disampaikan kembali kepada Basuki Rahmat soal kebenaran pernyataan kepadanya. ”Jangan begitu, itu mencari-cari masalah. Saya tidak perlu mengomentari orang iseng,” selorohnya.
Terpisah, Wakil Bupati Tasikmalaya H Cecep Nurul Yakin pun mengaku jika hubungannya dengan Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto berjalan baik. ”Alhamdulillah baik, tidak ada masalah,” ujar Cecep yang ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Namun saat ditanya soal kebenaran informasi bahwa rapat-rapat yang dipimpin wakil bupati tidak harus dihadiri oleh ASN, termasuk hak-hak wakil bupati dihilangkan? Cecep mengaku tidak tahu soal kabar tersebut, yang jelas pernyataan dari Basuki Rahmat tersebut sangat dihargainya.
”Sebagai sahabat dan akademisi (Basuki Rahmat, Red) mungkin beliau punya pendengaran dan penglihatan sendiri. Kami ucapkan terima kasih atas masukan dan koreksinya. Mudah-mudahan menjadi penyemangat bagi Kabupaten Tasikmalaya memperbaiki diri, atas semua kekurangan kita di daerah,” kata dia.
Pada prinsipnya, kata Cecep, sebagai wakil bupati dirinya menyadari bukan Superman, tetapi hanya manusia biasa yang memiliki kekurangan dan kekhilafan.
”Semoga menjadi vitamin (isu keretakan, Red) bagi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Kalau saya sebagai wakil hanya membantu bupati, sesuai undang-undang dalam menjawab keinginan dan harapan masyarakat,” terangnya.
Lelaki yang akrab disapa Uki itu menilai, perlu ada reaksi serius dari PPP menyikapi kondisi tersebut. Sebab, bukan sekadar disharmoni bupati dengan wakil bupati, tetapi tidak adanya chemistry keduanya sebagai kader PPP dan PDIP yang diamanatkan menjadi penyelenggara pemerintahan.
Dengan program-program yang sesuai APBD, setelah Ade-Cecep dilantik. ”Cuma saya memahami, keterlambatan serapan anggaran itu mungkin bukan karena keinginan, tetapi akibat ada pemotongan anggaran dari pusat,” ungkap Cecep menegaskan
Sebelumnya diberitakan, minimnya realisasi belanja modal (publik) Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya hingga September ini yang hanya mencapai Rp 9,5 juta, diprediksi akibat dampak ketidakharmonisan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin.
Hal itu diungkapkan Politisi Senior PPP Kabupaten Tasikmalaya Dr H Basuki Rahmat. Dia mengaku sudah memprediksi kondisi tersebut, dimana keterlambatan Pemkab Tasikmalaya mengakselerasi pembangunan merupakan dampak tidak adanya chemistry antara Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin.
Ia menelaah perbedaan ideologi partai masing-masing, termasuk political will dari Ade yang menjadi awal mula persoalan.
“Meski beda ideologi, kalau urusan politik untuk membangun daerah kami kira bisa dilakukan, persoalannya tak ada political will dan komitmen untuk membangun kebersamaan,” tuturnya kepada Radar, saat ditemui di Jalan Letjen Mashudi Kota Tasikmalaya, Selasa (7/9/2021).
”Solusinya partai mesti turun tangan, paling tidak struktur tertinggi di atas daerah yakni DPW PPP dan DPD PDIP Jawa Barat, kalau pun tidak DPP masing-masing sekaligus. Mendamaikan kondisi ini, sebab sudah menjadi rahasia umum yang diketahui elite politik masing-masing di daerah,” papar mantan Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya tersebut.
Kategori :