Target PAD Kota Tasik Tak Tercapai, Mamin dan Perjalanan Dinas Dipangkas

Rabu 08-09-2021,19:52 WIB
Reporter : agustiana

radartasik.com KOTA TASIK - Reposisi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021 murni saat ini sedang dilakukan Pemerintahan Kota (Pemkot) Tasikmalaya, saat menjelang memasuki APBD perubahan.

Khususnya di Pemerintahan Kota (Pemkot) Tasikmalaya, saat ini kembali tengah melakukan reposisi anggaran. 

Namun, di Kota Tasikmalaya refocusing ini dilakukan bukan karena untuk penanggulangan Covid. 

Dikatakan Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, reposisi anggaran ini karena target pendapatan yang tak tercapai di semester pertama 2021.

"APBD 2021 masih berjalan. Ya defisit karena APBD itu kan perkiraan pendapatan kemudian dijadikan perkiraan belanja," ujar Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan kepada radartasik.com, Rabu (08/09/21).

"Jadi pada saat pendapatan tak sesuai target maka jadi defisit. Ya konsekuensinya ada pengurangan belanja. Karena kemarin sudah dikumpulkan para kepala OPD rapat dipimpin pak Plt membahas soal ini," sambungnya.

Terang Ivan, dalam pertemuan itu juga Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, H Muhammad Yusuf,  juga meminta maklum karena situasinya seperti itu.

"Ya harap maklum kata beliau karena begini keadaannya (dampak Covid, Red). Ya mau tak mau kita melakukan penyesuaian," terangnya.

Beber Ivan, target dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) 6 bulan di 2021 ini yang tak tercapai totalnya Rp15,138 miliar. Pun bagi hasil pajak dari Pemprov Jabar, berkurang.

"Kemudian di APBD murni 2021, memang sudah defisit awalnya, tapi nanti diseimbangkannya di APBD perubahan," bebernya.

Apalagi, tambah Ivan, diawal APBD murni juga sudah defisit, karena target pendapatan tak tercapai maka di akhir tahun kita harus balance. 

"Jika tak balance di akhir tahun maka ada beban yang harus diselesaikan di awal tahun depan," tambahnya.

Jelas Ivan, dalam APBD perubahan nanti berdasarkan arahan Plt Wali Kota bahwa OPD-OPD (Organisasi Perangkat Daerah) harus melihat kembali belanjanya agar nanti mana yang bisa dikurangi-kurangi bisa ditentukan.

"Jika ada yang belum terlaksanakan kalau tak penting bisa dipending dulu, kemudian juga ada rincian komponen kegiatan yang bisa diefisiensikan. Contohnya seperti standar mamin misalnya biasa Rp10.000 nanti jadi Rp5.000. Ya dirasionalisasikan karena kondisi," jelasnya.

Tukas Ivan, mau tidak mau ABPD Kota Tasikmalaya harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini. 

"Seperti perjalanan dinas juga nanti diitung lagi untuk diefesiensikan dari yang sudah dianggarkan," tukasnya. 

Tags :
Kategori :

Terkait