radartasik.com, TAWANG — Beberapa waktu lalu, banyak mural-mural yang menjadi sorotan karena mengekspresikan keresahan masyarakat soal ekonomi di masa pandemi. Hal serupa juga terjadi di Kota Tasikmalaya, hanya saja kemasannya dalam bentuk vandalisme.
Coretan-coretan itu terlihat di beberapa titik di pusat Kota. Seperti halnya di tembok sumur dalem dan Kantor UPTD PBB wilayah 2 Bapenda Kota Tasikmalaya di Jalan RAA Wiratanuningrat Kecamatan Tawang.
Menurut dia, pelaku ikut-ikutan aksi mural yang ramai di berita. Hanya saja mereka kemampuan mereka tidak sampai untuk membuat mural.
“Kalau mural mending hasilnya keren, kalau ini ngotorin tembok saja,” ujarnya.
Maman pun mengaku heran dengan maksud pelaku dengan coretan tersebut. Pasalnya maknanya pun tidak jelas dan cenderung asal-asalan. “Ini mah lebih kepada iseng, bukan mengungkapkan aspirasi lewat seni,” katanya.
Salah seorang warga, Fahmi Mulyana (30), menyesalkan dengan coretan-coretan tersebut. Terlebih salah satu coretan dilakukan di tembok sumur yang punya nilai sejarah di Tasikmalaya. “Harusnya kita jaga dan rawat dengan baik, ini malah dicoret nggak jelas,” ungkapnya pecinta situs bersejarah asal Kawalu itu.
Meskipun tidak berdampak besar, namun persoalan vandalisme jangan disepelekan. Apalagi di wilayah pusat kota yang seharusnya memiliki tampilan yang baik. “Pusat kota itu kan ibarat wajah, masa dibiarkan banyak coretan,” terangnya.
Wajar jika perempuan asal Cibeureum itu menilai pelaku vandalisme tidak lebih dari alay. Karena menurutnya pelaku hanya merasa keren untuk dirinya sendiri. “Biasanya alay kan begitu, merasa keren sendiri padahal enggak,” tuturnya. (rga)