Serapan Anggaran Sangat Minim & Kurang Cekatan, Bupati Tasik Diminta Ganti Sekda

Selasa 07-09-2021,13:30 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, TASIK — Kecilnya realisasi belanja modal (publik) Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya hingga September ini membuat para wakil rakyat bersikap.

Untuk itu, pada Rabu (8/9/2021), DPRD Kabupaten TasikA­maA­laya akan memanggil Tim AngA­garan Pemerintah Daerah (TAPD). Tujuannya, agar memaksimalkan serapan angA­garan yang langsung bisa dirasakan masyaA­rakat tersebut.

          

             H Ami Fahmi ST

“Tentu kita wajib mengevaluasi dan mempertanyakan kelambatan penyerapan anggaran ini, sejauh mana kinerja eksekutif dalam bekerja,” ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Tasikmalaya H Ami Fahmi ST kepada Radar, Senin (6/9/2021).

Ami mengakui jika serapan anggaran belanja publik oleh Pemkab Tasikmalaya sudah sangat lambat. Karena idealnya, per 30 Juni 2021 itu serapan anggaran minimal telah mencapai 50 persen.

“Sampai hari ini kan, dinas-dinas seperti Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perumahan Permukiman (DPUTRPP), Dinas Pertanian, ini juga belum melakukan penyerapan anggaran yang signifikan,” kata politisi PKB tersebut.

Minimnya realisasi anggaran belanja publik ini, kata Ami, dia menduga akibat Pemkab Tasik tidak melaksanakan instruksi pemerintah pusat

dalam rangka percepatan penyerapan anggaran untuk pemulihan ekonomi. “Maka kita wajib mempertanyakan kendala lambatnya penyerapan ini dimana,” tanyanya.

Menurut Ami, apabila Pemkab Tasik menginginkan pemulihan ekonomi pasca Covid-19, seharusnya ada realisasi kegiatan yang masif. Misalnya, proyek pembangunan sudah berjalan, setidaknya akan membuat roda ekonomi berputar.

“Kalau anggaran banyak diserap, secara otomatis menyerap tenaga kerja, dan ekonomi akan berjalan sedikit-sedikit. Ya kalau sampai akhir bulan September ini penyerapan anggaran masih di bawah 50 persen, kita pesimis penyerapan anggaran maksimal,” tuturnya.

Dia pun mengkhawatirkan minimnya penyerapan anggaran ini, akan menjadi masalah di kemudian hari. “Sebab terjadi pula refocusing dan realokasi anggaran di tahun 2021 ini. Kalau tidak ada perubahan anggaran pada akhirnya ini (penyerapan minim ini, Red) akan menjadi masalah di kemudian hari,” tambah dia.

           

               H Demi Hamzah Rahadian SH MH

Tags :
Kategori :

Terkait