radartasik.com, TASIK - Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya terus melakukan peninjauan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Tujuannya untuk mengumpulkan data kendala-kendala di sekolah apa saja.
Sekretaris Disdik Kota Tasikmalaya H Mohammad Dani SPd MM mengatakan, setengah bulan ini sekolah telah melakukan pembelajaran tatap muka, keadaannya masih aman terkendali. Hal itu dari kegiatan monitoring ke sekolah-sekolah.
Dengan begitu, ia pun terus menginventarisasi kendala-kendala yang dihadapi sekolah. Tujuannya agar dapat dievaluasi untuk menjamin keamanan dan kesehatan warga sekolah.
“Kita terus melaporkan kondisi terbaru sekolah yang telah melakukan pembelajaran tatap muka ke data pokok pendidikan, sehingga dapat terpantau,” ujarnya.
Lalu, setelah melaksanakan monitoring, ia pun menjumpai sekolah yang belum tatap muka. Oleh karenanya diminta agar bisa mencoba pembelajaran tatap muka terbatas.
“Bagi sekolah yang masih ada keraguan dan was-was , bisa melakukan PTMT pada Senin (6/9/2021), karena melihat kondisi aman dan kendali. Namun itu (PTMT, Red) dikembalikan lagi kepada sekolah, karena itu adalah pilihan,” katanya.
Selain itu, ia mengajak siswa usia 12 tahun ke atas dan guru bisa melakukan vaksinasi. Itu dilaksanakan agar bisa meningkatkan imunitas bersama untuk pembelajaran tatap muka terbatas yang aman dan sehat.
Sebelumnya, pada Jumat (27/8/2021) Kepala SDN Sirnagalih Euis Yeti SPd menyampaikan, setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka lebih efektif. “Artinya tatap muka lebih baik dibandingkan secara daring,” katanya.
Namun, pembelajaran tatap muka juga masih dalam tahap perbaikan untuk penguatan protokol kesehatan dan kedisiplinan.
“Bulan ini kita evaluasi pembelajaran tatap muka. Karena ada beberapa siswa belum disiplin, mungkin itu dampak belajar dari rumah terlalu lama,” ujarnya.
Misalnya, siswa masih ada yang kesiangan datang ke sekolah. Sebab, sebelum pandemi mereka datang tepat waktu pukul 07.15 di sekolah, tetapi setelah pembelajaran tatap muka terbatas ada yang 09.00 ke sekolah. Untuk solusinya agar siswa disiplin kembali, diharapkan guru datang lebih awal agar bisa memantau dan menasehati siswa yang datang yang terlambat.
Kepala MTs N 2 Kota Tasikmalaya Asep Saepul Mukdas SAg MPd menjelaskan, pelaksanaan PTM terbatas di madrasah sesuai dengan prosedur. Karena sebelumnya sudah mendapatkan izin dari Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya dan koordinasi/konfirmasi dengan pihak Satgas Covid-19 Kecamatan.
Kuota siswa di dalam kelas baru 33 persen, walaupun regulasi bisa 50 persen. Hal ini menimbang kapasitas lahan kurang dan siswanya di atas 800 orang.
Kategori :