radartasik.com, BANJAR — Desa Waringinsari Kecamatan Waringinsari diberkahi perkebunan belimbing madu. Tak ayal, buah berbentuk bintang itu dijadikan ikon wilayah tersebut.
Namun, masyarakatnya belum memiliki cara pengolahan belimbing madu selain langsung dikonsumsi. Hal itu kemudian dimanfaatkan beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang tengah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut. Mereka membuat inovasi pengolahan belimbing madu menjadi olahan dodol.
Dengan inovasi itu, diharapkan bisa menjadi motivasi dan pengetahuan baru bagi masyarakat setempat dalam mengolah hasil perkebunan belimbing madu. Kemudian diharapkan bisa menjadi produk UMKM baru di wilayah tersebut.
“Kami berharap ini menjadi wawasan baru serta terinspirasi untuk mengembangkan produk dodol menjadi sebuah UMKM dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomiannya,” ujarnya.
Mahasiswa lainnya, Dwiana mengatakan pemilihan buah belimbing sebagai bahan dasar pembuatan dodol dikarenakan Desa Waringinsari memiliki perkebunan belimbing madu sangat luas. “Potensi buah belimbing di sini sangat melimpah, sehingga tidak akan sulit untuk mencari bahan bakunya,” kata dia.
Sementara itu, proses pembuatan dodol diawali dengan persiapan bahan-bahan dan peralatan untuk membuat dodol. Kemudian disosialisasikan kepada masyarakat Dusun Sukanegara mengenai ekonomi kreatif.
Tahapan selanjutnya yaitu tahap pembuatan dodol, prosesnya memerlukan waktu kurang lebih empat jam dan dilanjutkan dengan proses pengemasan produk dodol belimbing madu. “Di akhir kegiatan ini, kami menetapkan brand dodol belimbing madu ini kami namakan Dolimadu Goes To Viral. Harapan besar kami juga, dengan pengolahan seperti ini semoga dapat menaikan nilai jual yang lebih tinggi lagi dibanding dengan penjualan belimbing pada umumnya,” katanya. (cep)