radartasik.com, TASIK - Pelaku Usaha Mikro Menengah Pertama (UMKM) di Kota Tasikmalaya meminta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level di Jawa dan Bali bisa segera berakhir. Itu karena berdampak pada penurunan omzet yang drastis.
“Mudah-mudahan PPKM tidak diperpanjang terus. Soalnya berdampak pada berkurangnya pengunjung mal. Hal itu tentu berdampak pada pemasukan,” kata Owner Sushi Mo-Renaa Ade Nisa di Foodcourt Plaza Asia Tasikmalaya kepada Radar, Senin (30/8/2021).
“Selama PPKM ini, saya pernah no sale, alias tidak ada pembeli satu pun, pernah juga dapat omzet Rp 35.000 dalam sehari,” ujarnya, sedih.
Dengan penghasilan kecil tersebut, dia merasa bingung, karena ingin mempertahankan keberlangsungan usahanya. Di sisi lainnya biaya sewa tetap jalan, makanya saat ini dia pun nunggak ke manajemen mall.
Lanjutnya, tak heran banyak UMKM kuliner di mall yang gulung tikar selama PPKM. “Karena selama PPKM awal tidak berjualan berarti nol pemasukan. Kalau nol pendapatan, tidak sanggup membayar biaya sewa,” katanya.
Senada, karyawan pameran fashion Plaza Asia Tasikmalaya Febriadi mengatakan, selama PPKM dagangannya pernah tidak laku terjual satupun.
“Dari pengalaman itulah, saya berharap pandemi cepat selesai agar penjualannya kembali normal,” ujarnya.
“Gaji tidak full, sedangkan kebutuhan tetap banyak,” katanya.
Sebelumnya, Manager Marketing Plaza Asia Lucy Sosilawaty membenarkan dampak PPKM berkepanjangan membuat UMKM yang bertempat food court Plaza Asia Tasik kesulitan membayar sewa. Itu kerena tidak lakunya barang dagangan mereka, akibat adanya pembatasan mobilitas masyarakat di pusat perbelanjaan.
“Semenjak PPKM sudah 20 tenant yang berhenti berjualan, padahal awalnya terisi 45 tenant,” ujarnya. (riz)