Radartasik.com, JAKARTA — Pemerintah Jerman akan merekrut tenaga perawat dari Indonesia karena sejumlah pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit dan klinik di Jerman sedang kekurangan tenaga kesehatan (nakes) sebagai terdampak pandemi.
”Perhatian kami untuk memungkinkan perjanjian semacam itu, untuk menarik pekerja terampil di pasar tenaga kerja Jerman dalam profesi lain yang kurang di Jerman,” kata Kepala Badan Ketenagakerjaan Federal Jerman Daniel Terzenbach, mengutip FT, Senin (30/08/2021).
Kendati akan berjalan sulit dalam proses perekrutannya, kata dia, kemungkinan hal itu akan segera dimulai pada tahun ini. Entri pertama diharapkan paling cepat pada paruh kedua tahun 2022.
”Perjanjian mediasi dengan Indonesia merupakan tonggak bagi kami untuk mengisi undang-undang imigrasi pekerja terampil dengan kehidupan,” ujar dia.
Dengan adanya kesepakatan tersebut, hal ini tentu akan memberikan peluang penghasilan dan pengembangan yang baik bagi pekerja Indonesia khususnya nakes.
”Tapi perhatikan standar hukum perburuhan yang tinggi di Jerman yang juga berlaku untuk pekerja asing,” kata Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani.
Benny juga meminta ada pendampingan termasuk program calon perawat Indonesia untuk belajar bahasa Jerman dan dengan proses visa.
”Sebelum meluncur ke Jerman, tenaga kesehatan Indonesia akan melewati proses seleksi. Mereka harus terlebih dahulu dipersiapkan untuk pekerjaan mereka secara linguistik dan profesional selama beberapa bulan di Indonesia,” tutur dia. (der/fin)