Irigasi Kapiler untuk Ketahanan Pangan

Senin 30-08-2021,16:00 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, TASIK - Dosen Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya membantu terciptanya ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19.

Hal itu diwujudkan dengan melakukan Pengabdian bagi Masyarakat Skema Ketahanan Pangan (PbM-KP) kepada kelompok wanita tani Sauyunan dan kelompok tani Sabilulungan Kelurahan Sumelap Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, Sabtu (28/8/2021).

Tim Pelaksana PbM-KP Unsil yakni Tini Sudartini Ir MP, Enok Sumarsih Ir MP, Undang Ir MSc dan Yogi Nirwanto SHut MP. Mereka rutin setiap tahun melakukan pengabdian kepada masyarakat berkaitan dengan bidang agronomi, agroteknologi pada tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam PbM-KP tahun ini, timnya mengembangkan Aplikasi Irigasi Kapiler pada Budidaya Tanaman Sayur Dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Pangan. Dengan percontohan irigasi kapiler pada tanaman sayuran, seperti kangkung, sawi, terong, cabai di lahan pekarangan anggota kelompok tani wanita Sauyunan dan kelompok tani Sabilulungan.

Ketua Pelaksana PbM-SK Unsil Tini Sudartini Ir MP mengatakan, kegiatan pengabdian bagi masyarakat ini merupakan strategi Unsil untuk terus melakukan penguatan ketahanan pangan. Inisiatifnya melakukan pendampingan kepada kelompok tani agar melakukan budidaya tanaman sayuran yang efisien menggunakan air dengan penerapan irigasi kapiler.

Artinya, lanjut Tini, menurut Imanudin dan Prayitno (2015) sistem irigasi kapiler itu mengandalkan sumbu untuk penyerapan sumber air (aliran sungai/media tampung air) menuju media tanam.

”Bentuk pengabdian ini, melatih dan mendampingi para kelompok tani untuk meningkatkan potensi tanaman sayuran di lahan pekarangan sebagai sumber pendapatan keluarga. Itu dengan pengaplikasian irigasi kapiler,” katanya kepada Radar, Sabtu (29/8/2021).

Manfaat pengabdian aplikasi irigasi kapiler para kelompok tani Kelurahan Sumelap Kecamatan Tamansari ini bisa meningkatkan pengetahuan penyiraman tanaman sayuran secara otomatis.

Sebab, dari hasil pengamatan, sebagian besar anggota kelompok tani melakukan perdagangan untuk menambah pendapatan mereka. Hal tersebut, menjadi salah satu penyebab kurangnya waktu untuk memelihara tanaman, terutama ketika harus melakukan penyiraman.

“Dengan irigasi kapiler ini akan lebih efisien, bisa membasahi seluruh permukaan tanah di sekitar pekarangan tanaman sayuran. Tentunya bisa melakukan perdagangan sambil mengurus tanaman sayuran yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga,” ujarnya.

Target dari kegiatan PbM-KP ini yakni pembuatan instalasi irigasi kapiler. Serta keterampilan budidaya tanaman sayuran dan memotivasi kewirausahaan para petani semakin sejahtera.

Ketua Kelompok Tani Sabilulungan Ustaz Ali Mahmud menyampaikan terima kasih karena bisa mendapatkan ilmu baru mengenai cara penyiraman air dengan pengaplikasian irigasi kapiler. Metode ini pas sekali diterapkan di lingkungannya yang sulit air.

“Dengan metode yang diajarkan dosen Unsil, semoga tanaman sayuran bisa tumbuh dengan normal. Hasilnya bisa menutupi kebutuhan rumah tangga,” katanya. Ia pun mengakui irigasi kapiler ini, dapat meringankan petani karena hemat waktu.

“Katanya pemberian air hanya dilakukan setiap dua minggu. Bahkan bisa saja satu kali aplikasi selama periode pertumbuhan tanaman,” ujarnya. (riz)
Tags :
Kategori :

Terkait