radartasik.com, TAROGONG KIDUL — Gunung Papandayan di Kabupaten Garut menjadi salah satu gunung yang dilirik pemerintah untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Jawa Barat. Hal tersebut disampaikan Aliansi Masyarakat Peduli Panas Bumi (Ampibi) Jawa Barat saat focus grup discussion (FGD) di salah satu kedai kopi, Jumat (27/8/2021).
Koordinator Ampibi Jawa Barat Yudi Indratno mengatakan ada empat gunung di Jawa Barat dalam pengembangan PLTP, yakni Gunung Papandayan, Ciremai, Tampomas dan Halimun Salak. Keempat wilayah kerja panas bumi (WKP) akan segera dikerjakan pengembangannya pemerintah yang melibatkan investor dalam waktu dekat ini.
“Pemanfaatan panas bumi harus memperhatikan fungsi kawasan hutan yang ada, kita tidak ingin pemanfaatannya menjadi bagian dari penyebab degradasi hutan di Jabar,” katanya.
Menurut Yudi, jika dilihat dari peta WKP, hutan-hutan konservasi yang akan dijadikan tempat pemanfaatan panas bumi saat ini kondisi vegetasi dan keanekaragaman hayatinya cukup baik. Di Papandayan misalnya, tujuh satwa kunci yang dilindungi ada di kawasan tersebut, belum di Gunung Ciremai, Tampomas dan Halimun Salak.
Yudi mengingatkan tingkat deforestasi dan degradasi hutan di Jawa Barat terbilang cukup tinggi. Hal ini terjadi karena Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak yang ujungnya membutuhkan lahan hingga lahan hutan pun dimanfaatkan.
Tingginya deforestasi dan degradasi hutan, menurut Yudi, mengakibatkan keseimbangan lingkungan terganggu. Dampak paling jelas dari terganggunya keseimbangan lingkungan adalah banyaknya bencana alam di Jawa Barat mulai dari banjir, longsor dan bencana lainnya. “Bencana alam ini harusnya jadi pengingat terganggunya keseimbangan alam akibat deforestasi dan degradasi hutan,” katanya.
Yudi menambahkan Sumber Daya Alam (SDA) berupa potensi panas bumi, bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan. Namun, dalam pemanfaatannya harus memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola lingkungan berkelanjutan.