Perum Kota Baru Cibeureum Jadi Kampung Literasi

Kamis 26-08-2021,12:30 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com,  TAMANSARI — Kegemaran anak-anak bermain gadget untuk bermain game, sosial media dan aplikasi lainnya bergeser menjadi kegemaran berliterasi. Setelah RW 012 Perumahan Kotabaru Kencana Kecamatan Cibeureum, ditetapkan sebagai Kampung Literasi dan Tertib Arsip (Kalista).

Hal itu terlihat ketika kompleks tersebut menyelenggarakan semarak beragam lomba dalam memperingati HUT RI Ke-76.

Dimana, seluruh perlombaan, kegiatan massal masyarakat, semua dilaksanakan berbasis literasi. Sebagaimana kampung itu menjadi proyek percontohan pasca ditetapkan sebagai Kalista pada September 2020 lalu. Mulai anak-anak, remaja sampai dengan muda-mudi, mengikuti serangkaian aktivitas dalam memperingati hari kemerdekaan yang dihelat mulai pekan lalu, bersumber dari dana swadaya.

“Kami sejak beberapa hari lalu, mengikuti rangkaian peringatan HUT RI di sini, mulai lomba MTQ, deklamasi, cerdas cermat, mewarnai, serta lomba puisi dan lomba berbasis literasi lainnya. Alhamdulillah, ini swadaya masyarakat, panitia dari masyarakat dan penggeraknya juga masyarakat,” kata Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dipusipda) Kota Tasikmalaya Noneng Rosmayati saat menghadiri kegiatan peringatan HUT RI di kampung tersebut, Rabu (25/8/2021).

Dia menceritakan dinasnya konsen mengawal kampung itu setelah ditunjuk menjadi Kalista. Meski bukan proses yang mudah, namun perlahan-lahan kesadaran masyarakat dan semua elemen warga di kampung tersebut terpacu dalam menyukseskan gerakan literasi bagi generasinya.

“Bagaimana tidak melulu kegiatan itu mengandalkan APBD, tetapi membangkitkan swadaya masyarakat yang kami tidak pernah lengah untuk didorong serta disemangati. Alhamdulillah, sekarang antusias masyarakat terus muncul sampai setiap RT memiliki pojok baca dengan infrastruktur dan buku-buku bacaan yang terpenuhi,” ceritanya.

Noneng menjelaskan peranan pemerintah hanya sebatas stimulan dalam mendukung terbangunnya Kalista. Secara bertahap, sarana prasarana di kampung itu semakin mumpuni, bahkan bisa mengadakan kegiatan perlombaan Agustusan di setiap pojok baca dengan gaya dan mata lomba masing-masing.

“Bahkan, kemarin Pak Plt wali kota dan Bunda Literasi Hj Rukmini Yusuf menyumbangkan buku untuk bacaan di 6 pojok baca yang ada di masing-masing RT,” sambungnya.

Kepala Seksi Pembinaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Dipusipda Kota Tasikmalaya Hasriadi berharap Kalista bisa menjadi kampung percontohan bagi wilayah lain. Melihat, ketika orang tua, remaja, muda-mudi, diberikan edukasi positif tentang pentingnya literasi, mereka tergerak secara kolektif untuk melindungi generasi penerusnya agar siap menghadapi derasnya arus teknologi informasi.

“Tantangan terbesar saat ini, terutama bagi generasi milenial sampai alfa itu, teknologi informasi. Jangan sampai mereka tenggelam dalam teknologi, namun tidak dibarengi budaya baca yang mumpuni,” khawatirnya.

Hasriadi menjelaskan pentingnya literasi tekstual digemari generasi, yakni untuk menyeimbangkan mereka yang lebih melek informasi digital. Bagaimana pun, lanjut dia, bacaan tekstual yakni buku dan sejenisnya tidak akan pernah hilang, dan bacaan semacam itu melalui proses verifikasi yang ketat, dapat dipertanggungjawabkan sehingga bisa tersebar ditengah masyarakat.

“Tidak semua yang ada diinternet itu hal baik, valid dan benar, meski banyak juga fakta yang baik. Tetapi, bacaan tekstual tentu bisa dipertanggungjawabkan dan valid,” tegas dia. (igi)
Tags :
Kategori :

Terkait