radartasik.com - Niat dan iktikad mulia untuk peduli dan berbuat kebaikan pada siapapun pastilah akan senantiasa diberikan jalan oleh Tuhan Yang Mahakuasa.
Pun begitu pengalaman yang dialami oleh Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana dalam rangkaian kegiatan dan perjalanannya di Kota Surabaya, Rabu 18 Agustus 2021 lalu.
Meski belum dapat dipastikan diberi izin membesuk salah seorang sahabatnya yang ditimpa musibah terkena stroke, tapi niat mulia untuk mendatangi dan menghibur sahabat yang tengah sakit tetap membulatkan tekad Dr Aqua untuk menyempatkan diri dan mengagendakan khusus kunjungan kepada Fuad Ariyanto atau akrab disapa Cak Fu. Bapak lima cucu itu adalah sahabatnya semasa menjadi wartawan di salah satu media nasional.
Allah SWT kemudian memudahkah semuanya. Dr Aqua dapat bertemu dan ngobrol dengan Cak Fu dalam dua kesempatan.
Pada kunjungan tersebut, Dr Aqua yang telah mendapatkan izin besuk mengajak salah seorang pensiunan dari harian Jawa Pos, Yarno Wiryo, yang merupakan teman akrab Cak Fu.
Di sela-sela obrolan, tiba-tiba Cak Fu teringat dengan putri sulung Dr Aqua, Alira Vania Putri Dwipayana.
Dia tahu banyak tentang Alira, saat mengedit buku "Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama".
Buku tersebut diedit Cak Fu bersama wartawan senior Nurcholis MA Basyari. Merupakan karya fenomenal Dr Aqua. Hanya hitungan bulan buku itu telah terjual sekitar 16 ribu eksemplar.
"Bro Aqua, tolong sampaikan saran saya kepada Alira agar menulis buku tentang perjuangannya mendapatkan beasiswa tanpa ikatan dari pemerintah Korea Selatan, sehingga bisa kuliah di salah satu perguruan tinggi terbaik di negara itu, Korea University. Pasti menarik sekali termasuk pengalamannya selama kuliah di sana sambil bekerja," ungkap Cak Fu.
Pria yang purnatugas dari Harian Jawa Pos itu melanjutkan banyak orang terutama para remaja yang ingin mengikuti jejak Alira. Namun hanya sedikit yang bisa langsung berkomunikasi sama Alira.
"Jadi buku itu sebagai "jembatannya". Saya siap mengedit bukunya. Saya yakin bakal banyak peminatnya dan insya Allah buku karya Alira itu "best seller". Semoga Alira mau menulis pengalamannya tersebut," pungkas Cak Fu.
Selama ini, Cak Fu dari jauh mengamati berbagai kegiatan Alira termasuk prestasinya yang antara lain dengan biaya sendiri sudah mengunjungi lebih dari 50 negara. Itu dilakukan anak pertama dari dua bersaudara itu saat libur kuliah.
Tidak hanya itu. Alira juga terpilih sebagai satu dari dua perempuan asal Indonesia yang menjadi relawan di Olimpiade Rio de Janeiro Brazil pada 2016. Tugasnya sebagai penerjemah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Korea.
Seusai ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mendapat medali emas, memenangkan pertandingan melawan pasangan dari Malaysia Chan Peng Soon/Gon Yiu Ling, Alira mendampingi mereka melaksanakan jumpa pers dengan ratusan wartawan dari seluruh dunia. Tugasnya menjadi penerjemah.
Pada 2019 menjelang kuliahnya selesai di Korea University, Alira menunaikan ibadah haji dari negara itu. Dia membiayai sendiri kegiatannya tersebut.
Senin, 30 Desember 2019 Alira menamatkan kuliahnya di Korea University. Tiga hari kemudian, Kamis, 2 Januari 2021 mulai bekerja di perusahaan farmasi terbesar di Korea Selatan, Daewoong. Dua minggu kemudian mendapat penugasan pertama ke luar negeri yang sekaligus "pulang kampung" ke Indonesia. Sejak akhir 2020 lalu alumni SMA Regina Pacis itu pindah kerja ke perusahaan asuransi terbesar di Eropa, Generali.
Kategori :