Dana Insentif untuk Non Nakes di Kota Tasik Tak Jelas

Selasa 24-08-2021,16:30 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, TAWANG — Meskipun baru dua bulan, insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) yang menangani Covid-19 sudah didistribusikan oleh pemerintah. Namun lain cerita dengan non nakes, insentif mereka nasibnya masih menggantung.

Dalam penanganan Covid-19 di Kota Tasikmalaya, bukan hanya nakes saja yang berkaitan langsung dengan pasien Covid-19. Ada kelompok non nakes yang juga berperan dari mulai petugas kebersihan, pemulasaraan, keamanan dan lainnya.

Pada pendistribusian insentif beberapa waktu lalu, baru kelompok nakes yang menerima uang lelahnya. Sementara petugas non nakes sebagai pendukung masih harus bersabar.

Salah satu petugas non nakes di RSUD dr Soekardjo mengaku cukup heran ketika rekan-rekannya di nakes sudah menerima insentif.

Kecemburuan sosial tidak bisa dipungkiri namun mereka pendam. “Sempat aneh, kon non nakes belum ada,” ujarnya.

Namun pada akhirnya, dia dan rekan-rekannya berupaya untuk bersabar. Pasalnya, ada informasi soal perubahan kebijakan mengenai pengalokasian dana untuk insentif petugas non nakes. “Kalau memang tertunda dan alasannya jelas, ya kami juga mengerti, yang penting dibayar,” katanya.

Dari informasi yang dihimpun Radar, insentif untuk nakes yang sudah dibayarkan yakni sampai Desember 2020. Sementara untuk Januari sampai Juli 2021, mereka belum menerima hak tersebut.

Terpisah, Wadir Keuangan RSUD dr Soekardjo H Nendi Riswandi Edjon mengatakan awalnya insentif non nakes diajukan bersama petugas nakes. Tetapi, ada perubahan kebijakan di mana alokasinya menjadi beban pihak rumah sakit. “Kalau nakes tetap oleh Pemkot, tapi untuk non nakes dibayar RSUD,” ujarnya.

Adapun kendala dalam pemberian insentif tersebut, pihaknya masih mengurus administrasinya. Diharapkan, bisa dicairkan dalam waktu dekat ini. “Insya Allah secepatnya,” katanya.

Disinggung kebutuhan anggaran untuk insentif non nakes, pihaknya tidak mengetahui secara detail. Namun diperkirakan, jumlahnya mencapai ratusan juta. “Sekitar Rp 150 juta untuk satu bulan,” pungkasnya. (rga)
Tags :
Kategori :

Terkait