radartasik.com, TAWANG — Terus menurunnya tingkat penularan Covid-19 di Kota Tasikmalaya memang patut disyukuri. Namun masyarakat jangan terlena dan mengabaikan protokol kesehatan.
Dalam tiga pekan ini, jumlah pasien aktif terus mengalami penurunan. Sampai Jumat pagi (20/8/2021), pasien yang menjalani isolasi tersentralistik (isoter) dan isolasi mandiri (isoman) tercatat 419 orang.
Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra bersyukur dengan kondisi ini. Dia berharap pasien aktif terus menurun ke depannya. “Kita harus optimis kasus akan terus mereda,” ungkapnya kepada Radar.
Disinggung potensi lonjakan, pihaknya belum menemukan momentum khusus yang bisa memicu penularan skala besar. Namun demikian, pihaknya meminta masyarakat tidak terlalu terlena. “Karena terkonfirmasi positif sampai hari ini (kemarin) masih saja ada,” terangnya.
Tanpa klaster baru yang membuat lonjakan, pasien aktif tidak akan berkurang ketika kasus-kasus baru terus bermunculan. Terlebih saat ini berbagai pembatasan aktivitas masyarakat mulai direlaksasi. “Karena meskipun kecil, berbagai kemungkinan masih bisa terjadi,” katanya.
Kuncinya, yakni dengan mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. Jangan sampai ada anggapan ancaman penularan Covid-19 ini sudah tidak ada. “Tetap waspada dan jangan Jumawa,” katanya.
Penurunan kasus ini berdampak pada keterisian pasien di ruang isolasi. Dari 436 tempat tidur yang ada di semua faskes isoter, hanya 109 saja yang terisi.
Meskipun demikian, pihaknya belum ada rencana mengurangi ruangan isolasi di RSUD. Selain karena belum ada kebijakan dari pimpinan, juga sebagai antisipasi. “Kami harus tetap jaga-jaga supaya ruangan isolasi tetap tersedia,” pungkasnya. (rga)