radartasik.com, Masyarakat di Desa Gunung Jampang, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut kini merasakan akses internet yang lumayan bagus. Adanya jaringan internet ini berdampak baik pada ekonomi masyarakat yang mayoritas petani kopi. Sekarang para petani kopi bisa mengetahui perkembangan harga dan informasi dari luar.
Laporan: Yana Taryana,
PULUHAN tahun Desa Gunung Jampang Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut sempat terisolir dari dunia luar. Selain akses menuju desa sangat sulit dilalu kendaraan baik roda dua maupun empat, masyarakat juga sulitan mengakses sinyal telepon selular, apalagi internet.
Untuk menuju desa ini saja butuh waktu enam jam perjalanan menggunakan sepeda motor, jika ditempuh dari pusat kota Kabupaten Garut. Akses jalan menju Desa Gunung Jampang dari Kantor Kecamatan Bungbulang juga tidak mudah, harus melintasi jalan bebatuan terjal dan melewati hutan belantara karena lokasi desa berada di atas gunung.
Dengan kondisi wilayah yang sulit diakses ini, maka kemajuan teknologi seperti jaringan internet baru bisa terpasang dan dinikmati masyarakat di Desa Gunung Jampang pada tahun 2020 lalu, setelah Pemkab Garut membuka akses jaringan internet ke wilayah tersebut. Dengan adanya keberadaan jaringan internet di wilayah ini, berdampak baik bagi sosial dan ekonomi masyarakat.
Kepala Desa Gunung Jampang, Rahmat mengakui masuknya internet ke desanya berdampak baik bagi sosial dan ekonomi masyarakat. Meski aksesnya masih terbatas, saat ini hampir semua warga sudah memiliki smartphone. Hanya saja, tak semua wilayah memiliki jaringan internet. Cuma ada beberapa titik di desa yang memiliki sinyal telepon dan internet. “Biasanya sih kalau pengen jelas sinyalnya, warga pergi ke bukit. Makanya dikenal dengan nama bukit sinyal. Di sana, sinyal bagus. Anak-anak juga banyak main game online,” ucapnya.
Di masa pandemi Covid-19, persoalan semakin menjadi. Pasalnya, siswa sekolah harus belajar secara daring. Kendala sinyal pun begitu dirasakan. Dampaknya tentu terhadap pelajaran siswa yang tertinggal.
Kemerdekaan informasi dengan dibukanya jaringan internet itu berdampak positif bagi warga. Salah satunya bisa mengetahui harga pasaran kopi. Hampir 70 persen warga di Gunung Jampang merupakan petani kopi. Mereka bisa mengetahui perkembangan harga dan ilmu merawat pohon kopi dari internet.
Tapi kemerdekaan mengakses internet itu tak berlangsung lama.
Rahmat mengaku sempat terjadi sejumlah permasalahan. Salah satunya pemancar yang tersambar petir. Akhirnya, internet yang hampir menyebar ke warga pun sudah menghilang. Akses internet di sekolah juga sudah tak ada.
Hanya tersisa jaringan internet di kantor desa. Rahmat pun enggan membeberkan lebih lanjut permasalahan yang terjadi. “Harapan saya sih internet bisa kembali dinikmati menyeluruh oleh warga. Zaman sekarang, internet itu sudah jadi bagian yang tak terpisahkan,” katanya.
Rahmat membagi tiga bagian pengguna internet di desanya. Pertama pengguna internet yang menggunakan jaringan dari program Diskominfo Garut. Itupun hanya terbatas di area desa. “Kedua yang mencari sinyal ke titik yang bisa menangkap sinyal,” ungkapnya.
Meski desanya belum merdeka dari sisi infrastruktur, Rahmat berharap minimal warga di Gunung Jampang bisa merdeka untuk bisa mengakses internet. Keberadaan internet juga kini mulai dirasakan manfaatnya oleh para siswa SMPN Seatap Bungbulang. Para siswa mengaku sangat terbantu dengan keberadaan internet di desa.
Kategori :