Radartasik.com, BANDUNG — Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hamir dua tahun membuat banyak pelaku usaha gulung tikar. Salah satunya seperti dialami oleh Ivan Septianto (30), pemilik kafe Hello Kitty di kawasan Jambudipa, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Binis kafenya terpaksa tutup karena dihantam pandemi.
Tak mau berlarut-larut, Ivan mencoba bangkit dengan merintis usaha yang baru. Naluri bisnis Ivan pun muncul, ketika melihat banyak orang ramai-ramai mencari produk terkait kesehatan dan menjaga imunitas. Salah satunya yakni jahe merah yang dipercaya mengandung Vitamin C dan meningkatkan imunitas tubuh.
"Kita harus bisa berinovasi dengan keadaan, walaupun keadaan kita sedang Covid-19, ada PPKM, kita jangan berdiam diri dan merenung, kita harus berinovasi," kata Ivan saat dihubungi di Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/08/2021).
Melihat peluat itu, Ivan pun memutuskan untuk merintis usaha atau bisnis jahe merah. Dan karena banyak permintaan kala itu harga jahe merah terbilang cukup mahal, yaitu Rp100 ribu per kilogram. Namun Ivan tidak terburu-buru untuk menyerah, ia terus mencari alternatif lain untuk mendapatkan salah satu jenis rempah-rempah tersebut.
"Saya akhirnya punya teman yang punya suplai jahe merah. Setelah itu saya iseng-iseng olah jahenya sendiri, saya bagikan ke orang-orang sekitar dan kerabat saya. Alhamdulillah banyak yang apresiasi, itu katanya enak," ujar Ivan.
Meneladani sifat kacang tidak lupa kulitnya, Ivan pun kembali memanggil para pegawai kafe Hello Kitty, untuk kembali menyambung hidup melalui bisnis Jahe Merah Cap Dua Cangkir yang kini ia jalani. Saat menjalani bisnis kafe, Ivan memiliki hingga 14 pegawai.
Namun kini saat menjalani bisnis jahe merah, dia memiliki sebanyak 25 pegawai yang sebagiannya berasal dari pegawainya di Kafe Hello Kitty.
"Jadi posisinya waktu kafe tutup para pegawai itu sudah saya pulangkan, setelah itu mereka ada yang sudah dapat kerja lagi, dan ada yang belum. Nah yang belum mendapat kerja, saya tarik lagi ke jahe," kata dia.
Selain memanggil kembali para pegawainya dari kafe yang telah gulung tikar, Ivan juga memberdayakan masyarakat sekitar di lokasi dirinya membangun bisnis jahe merah.
"Jadi ada yang dari warga sekitar, bahkan pegawai jahe merah juga ada yang dari luar kota," kata Ivan.
Ivan mengaku dalam bisnis jahe merahnya tersebut menemukan ceruk bisnis yang lebih baik daripada bisnis kafe sebelumnya. Karena dalam bisnis jahe itu, ia bisa lebih leluasa memasarkan produknya dan tidak terbatas wilayah.
"Kalau kafe kan diam, kita jualannya diam, tapi kalau jahe kita bisa jual ke seluruh daerah di Indonesia, dan kita menjualnya secara relasi juga bisa," kata Ivan.
Dengan bisnis jahenya itu yang mulai naik panggung pada awal tahun 2021 ini, Ivan mengaku saat ini bisa menghasilkan omzet Rp100 juta hingga Rp200 juta dalam sebulan. Dalam satu hari, pabriknya itu dapat memproduksi satu kuintal jahe merah.
Padahal dalam menjalani bisnisnya sekarang, Ivan hanya menjual satu produk yakni jahe merah bubuk. Sedangkan saat berbisnis kafe, Ivan memiliki beragam produk pada menunya.
Maka dari itu, Ivan mengaku berencana untuk mengembangkan bisnis jahenya itu dengan menciptakan produk-produk lainnya. Namun untuk lebih menaikkan bisnisnya itu, Ivan berharap pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.
"Jadi walaupun saya bergerak di bidang jahe yang berkaitan dengan Covid-19, saya lebih senang dan leluasa berjualan tanpa adanya PPKM, jadi walaupun jahe berkaitan dengan Covid-19, saya tetap terbatasi kalau ada PPKM," kata dia.
Kategori :