radartasik.com, TASIK — Usai dilakukan eksekusi setengah hati terhadap gerobak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya, Rabu malam (18/8/2021). Warga sekitar pun menunjukkan sikap, mereka menuntut jalur tersebut tertata dengan baik dan menciptakan suasana nyaman.
Untuk itu, Kamis malam (19/8/2021), warga memasang sejumlah spanduk di Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya. Isinya berupa desakan untuk pemerintah agar menata PKL di jalur tersebut secara maksimal.
Setiap ada upaya penataan, kata dia, warga belum pernah diajak bicara. Seolah penataan tersebut tidak ada kaitannya dengan warga sekitar. ”Padahal kami juga kena imbas,” ujarnya.
Termasuk saat penataan dan pemberian gerobak tahun 2015 lalu. Dia cukup kaget ketika para pedagang tiba-tiba mulai menggunakan gerobak. “Kalau kami diundang (sosialisasi, Red), kami pasti menolak,” ungkapnya.
Sejauh ini, sambung Baban, warga lebih memilih untuk berupaya tidak protes meski terganggu. Namun setelah diperhatikan, seiring berjalannya waktu situasi semakin memburuk dengan dampak yang lebih besar. “Padahal dulu kan mereka berjualan sampai sore, setelah itu jalur kembali bersih,” katanya.
Ketua pemuda setempat, Edi Kurniawan mengatakan secara materi memang tidak ada kerugian akan keberadaan PKL di Jalan Cihideung. Tapi banyak kendala bagi warga setelah PKL menggunakan gerobak dan menetap di jalan. “Terganggu karena kondisinya kumuh, terus dulu kalau ada kegiatan warga bisa di jalan sekarang enggak bisa,” tuturnya.
Dikhawatirkan, sambung dia, selain kondisi kumuh dan menimbulkan bau, juga menciptakan lingkungan tidak sehat. Pasalnya, petugas kebersihan pun jadi tidak maksimal ketika menyapu jalur tersebut. “Karena kan terhalang oleh gerobak-gerobak,” terangnya.
Selain itu, dia dan warga pun menolak jika sampai PKL ditempatkan secara permanen. Karena yang terkena dampaknya adalah warga sekitar, bukan para pejabat Pemkot Tasikmalaya. “Kami tidak keberatan dengan adanya PKL, tapi kami menolak jika permanen (gerobak menetap 24 jam),” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Tasikmalaya dibantu TNI/Polri akhirnya melakukan eksekusi gerobak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Cihideung, Rabu malam (18/8/2021). Sebanyak 46 gerobak yang diangkut petugas dari jumlah total 311 unit.
Petugas gabungan mendatangi Jalan Cihideung, Kota Tasikmalaya sekitar pukul 21.15 setelah melakukan apel persiapan di halaman area Taman Kota. Di lokasi terlihat beberapa pedagang yang menyaksikan proses pengangkutan satu persatu gerobak yang sudah ditandai.
Beberapa dari pedagang sempat berupaya meminta agar gerobaknya tidak diangkut. Namun saat dicek, nama pedagang itu tidak sesuai dengan data hasil verifikasi dari Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya.
Gerobak-gerobak tersebut diangkut menggunakan truk sampah dari Dinas Lingkungan Hidup dan dititipkan di Rumah Potong Hewan (RPH) di Jalan Letnan Ibrahim Adji, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.
Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, H M Firmansyah mengatakan hal tersebut bentuk komitmen dari pemerintah soal penataan jalan Cihideung. Pihaknya sudah beberapa kali memberikan kesempatan, namun sebagian tetap tidak mematuhinya. “Jadi malam ini (kemarin, Red) kita lakukan eksekusi,” ujarnya kepada Radar.
Kategori :