radartasik.com, TASIK - Dosen Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan (FKIP) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat Skema Ketahanan Pangan tahun 2021.
Kegiatan digelar di Desa Cikukulu dan Desa Ciawi Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, 14 dan 18 Agustus 2021. Tema yang diusung yakni Eksplorasi Pembuatan Kain Shibori dalam Upaya Ketahanan Pangan, Ekonomi Keluarga dan Masyarakat. Tim Pengabdian kepada Masyarakat Skema Ketahanan Pangan Unsil terdiri dari Dr Cucu Sutianah MPd, Dr Wiwin Hermina MPd, Lesi Oktiwati MPd dan Tetty Fatimah Tsuroya Dra MPd.
Kegiatan pengabdian sesi pertama sudah dilakukan bersama 30 anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Cikukulu Kecamatan Karangnunggal di Aula Kantor Desa Cikukulu, Sabtu (14/8/2021).
“Di sana tim melatih para ibu-ibu Desa Cikukulu untuk mewarnai kain yang memiliki nilai ekonomis dengan teknik shibori. Hal ini sebagai upaya ketahanan pangan keluarga ataupun masyarakat,” katanya kepada Radar, Sabtu (14/8/2021).
Skema ketahanan pangan disesuaikan dengan kompetensi keahlian para tim dosen FKIP Unsil yang paham busana dan fashion.
Timnya memilih teknik mewarnai tradisional pada media kain dan baju ala Jepang yaitu shibori. Bahan-bahan untuk mengaplikasikan teknik ini mudah didapatkan seperti koin, karet, kelereng, jepitan rambut, jepitan jemuran, stik es krim dan pewarna alami ataupun pewarna tekstil.
Teknik shibori ini bisa diterapkan untuk kain taplak meja, gorden, baju, busana muslim, sprei dan lainnya.
Kepala Desa Cikukulu Asep Triyana bersama Ketua Tim Penggerak PKK Desa Cikukulu Elin Herlina SPd mengatakan, kegiatan semacam membatik sederhana yang diajarkan dosen Unsil ini sangat bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Utamanya untuk para Kader PKK Desa Cikukulu.
“Ilmu yang diberikan dosen Unsil bermanfaat. Hasil pengabdian ini diharapkan mendongkrak pemberdayaan ekonomi masyarakat,” katanya.
Pihaknya akan terus mendorong kreaAtivitas anggota PKK agar tercipta industri kreatif di Desa Cikukulu. Apalagi bahan-bahan yang diperlukan mudah didapat.
“Selesai kegiatan ini kita akan memanAtapkan lagi kader PKK dalam kegiatan pemberdayaan perempuan, khuAsusnya dalam berwirausaha menjual baju atau kain dengan teknik shibori,” ujarnya. (riz)