Radartasik.com, JAKARTA — Kuliner boleh dibilang bisnis yang menjanjikan dan tak ada matinya meskipun diterpa pandemi. Hal itu seperti dialami oleh Irfan Hasuki, yang menekuni usaha mi ayam Myuna.
Kini produk mi ayam miliknya yang awalnya hanya bisa dinikmati warga sekitar warungnya, kini telah bisa dinikmati oleh konsumen dari luar Jakarta. Atas pencapaian itu omzet mi ayam miliknya telah tembus Rp20 juta setiap bulannya.
Kisah keberhasilan Irfan Hasuki berjualan mi ayam ini bermula dirinya mencoba merintis usaha kuliner tersebut di tahun 2017. Kendati saat itu sebenarnya dia masih bekerja kantoran. Tak lama kemudian Irfan pun memilih resign dan memutuskan untuk mulai menekuni usaha kuliner mi ayam tersebut.
“Awalnya tidak kepikiran membuka usaha mi ayam, karena sama sekali tidak bisa bikin mi,” tutur Irfan.
Berbekal mengikuti pelatihan singkat membuat mi, meracik bumbu sendiri serta cara penyajiannya. Di situlah Irfan mulai berpikir untuk membuka usaha mi ayam. Dia menamakan usahanya “Myuna,” berasal dari kata “My” yang artinya saya dan “Una” yang merupakan nama anak ketiganya.
Saat awal pandemi melanda, warung mi ayam Myuna yang beralamat di Gang. H. Daud II No.15 Grogol Selatan, Kec. Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan pun terpaksa tutup sebulan. Tak mau menyerah dia pun putar otak dan membuat terobosan untuk menjual mi ayam, miliknya tersebut.
Lantas tercetuslah ide membuat mi ayam dengan konsep frozen food. Irfan pun memanfaatkan media sosial dan aplikasi online untuk memasarkan usaha barunya itu . “Alhamdulillah, terus berjalan sampai sekarang. Saya bersyukur masih banyak pelanggan yang datang atau pesan online” kata Irfan.
Irfan menyebut mi buatannya berbeda dengan mi pada umumnya. “Mie kami buat sendiri, (homemade) berbahan dasar terigu premium. Ayam asli tidak dicampur protein kedelai, tidak menggunakan pengenyal, pengawet, maupun pengembang. Pokoknya alami dan sehat,” terang Irfan.
Mengenai awal dirinya ergabung menjadi mitra binaan Pertamina, Irfan mengatakan bergabung sejak 2019 melalui Marketing Regional Pertamina Jawa Bagian Barat. Langkahnya tersebut dilakukan karena di awal pertama jualan mi ayam dirinya menghadapi keterbatasan modal untuk menyewa kios atau warung. Pasalnya untuk julan mi ayam, Irfan menggunakan ruang tamu rumahnya sebagai warung.
Nah, berkat bergabung menjadi mitra binaan pertamina, mi ayam Myuna akhirnya bisa membuka kios sendiri dan menambah lima pekerja.
“Saya sangat bersyukur menjadi mitra binaan Pertamina. Banyak dibantu dari sisi permodalan, pelatihan dan komunitas jejaring sosial sehingga bisa kenal sesama pengusaha, saling bertukar pikiran untuk mengembangakan usaha,” bebernya.
Irfan merasa bersyukur sejak bergabung menjadi mita binaan Pertamina, mi ayam Myuna sering diikutsertakan dalam berbagai even. Salah satunya saat pameran di Jakarta Convention Center. Tak hanya itu dirinya juga diikutkan dalam beberapa pelatihan tentang peningkatan kualitas dan pemasaran yang dilakukan secara online.
“Pelatihan itu dirasakan sekali manfaatnya karena dapat menambah pengetahuan dalam membangun usaha serta mengembangkan usaha,” tuturnya.
Berkat ilmu yang didapat dari pelatihan-pelatihan, kini mi ayam Myuna bisa mengembangkan banyak varian. Mulai dari mi goreng, kwetiaw kuah, kwetiaw goreng, pangsit rebus, pangsit goreng, dan kripik bawang.
“Sekarang juga tersedia Myuna cemplung, dengan pilihan mie ayam ada kwetiaw,” ujar Irfan.
“Myuna cemplung ini bisa dikirim jarak jauh, seperti ke daerah Depok, Bogor, Bekasi, Karawaci, Karawang, bahkan Bandung. Karena Myuna cemplung kuat sampai 3 hari kalau dimasukkan di chiller, atau satu sampai dua minggu kalau di freezer,” beber Irfan lagi.
Kategori :