radartasik.com, JAKARTA - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang selama pandemi Covid-19 diterapkan ternyata mempengaruhi emosi siswa yang berdampak pada penurunan kecerdasan. Sayangnya Pemerintah belum memiliki solusi yang tepat.
Muhammad Nur Rizal, Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) menyebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pihaknya, PJJ dapat mempengaruhi emosi siswa. Dan umumnya emosi negatif.
Dijelaskannya, emosi negatif tersebut yaitu bosan, sedih, kurang memahami materi, stress, bingung, merasa kurang bersemangat, merasa terbebani, kurang puas, hingga merasa kesulitan dalam belajar. Semakin tinggi jenjang pendidikan, maka gap antara emosi positif dan negatif semakin lebar.
“Ini menunjukkan ada proses belajar, strategi belajar atau kurikulum yang ternyata mungkin tidak tepat atau tidak dibutuhkan siswa dan tidak sesuai dengan perkembangan mental siswa itu sendiri,” terangnya.
Dengan demikian, terjadi proses belajar yang seragam baik itu jenjang SD hingga SMA. Saat gap emosi negatif semakin lebar di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ternyata tugas yang selama ini disampaikan guru tidak bisa meningkatkan kompetensi belajar siswa.
“Justru tugas-tugas tersebut menjadi beban. Juga ada kesulitan belajar yang dirasakan anak SD hingga SMA, artinya mereka merasa tidak produktif atau berkurang motivasi selama proses belajar,” katanya. (gw/fin)