radartasik.com, TASIK - Dengan segala keterbatasan pada masa pandemi ini, Sekolah Tinggi Teknologi YBS Internasional (STT YBSI) Tasikmalaya terus mendorong mahasiswa untuk tetap berkarya di masa pandemi. Tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Ketua STT YBSI Dewanto Roshian Adhi mengatakan, pada masa pandemi ini mahasiswa STT YBSI berhasil untuk bisa tetap berkarya dan produktif menghasilkan prestasi.
“Pada Ramadan kemarin dibuat kegiatan untuk mengajak UMKM bersiap dan beradaptasi dengan cara mempromosikan produknya secara digital dengan melaksanakan kegiatan FDOT (Flyer Desain Online Training),” katanya.
Kegiatan tersebut diikuti kurang lebih 30 peserta dari UMKM untuk dilatih bagaimana mempromosikan produk secara online.
Di sisi lain pada kegiatan tersebut juga dilakukan open donasi untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi, akhirnya bisa mengumpulkan paket sembako dan disalurkan ke wilayah-wilayah perkampungan.
“Setelah Ramadan, pandemi ternyata masih saja belum berlalu sehingga mendorong mahasiswa STT YBSI untuk membuat kreasi inovasi mendukung proses diberlakukannya new normal. Mahasiswa STT YBSI menciptakan sebuah produk untuk mencatat dan memonitoring penegakan protokol kesehatan. Produk inovasi ini pun menjuarai Kejuaraan Internasional,” jelasnya.
Keresahan lain muncul di sisi pendidikan ketika ternyata ditemukan banyaknya penurunan kemampuan dari sisi penguasaan teknologi. Akhirnya mahasiswa STT YBSI melalui startup mahasiswanya menawarkan sebuah inovasi yang berhasil menjuarai kejuaraan tingkat nasional.
“Akhirnya kami berinisiatif untuk menciptakan wadah untuk siswa menjajal kemampuan dan menambah wawasan terkait teknologi,” ujarnya.
Selama tiga bulan mahasiswa memberikan pemahaman dan bimbingan untuk siswa agar bisa menciptakan sebuah karya teknologi, hasilnya banyak siswa mampu melakukan hal tersebut, mulai dari inovasi cuci tangan otomatis dengan teknologi IoT.
Ada juga aplikasi kandang ayam cerdas, kebun pintar, running text, jam digital waktu solat, sistem pendeteksi masker, monitoring kualitas suhu udara sampai membuat website untuk sekolah dan UMKM.
“Hal ini tentunya membuat instansi sekolah khususnya SMK bangga dengan siswanya dan produk karya yang diciptakan bermanfaat untuk sekolah, siswa dan masyarakat,” katanya.
Masih banyak hal yang dilakukan STT YBSI di masa pandemi ini, dimulai dari pengalaman mahasiswa STT YBSI dengan prestasinya diminta untuk mengajar di Lampung dan Yogyakarta, menggandeng industri penyedia internet untuk bisa memudahkan proses mengajar dan belajar daring.