radartasik.com, JAKARTA - Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri mendesak Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengalihkan dana asesmen nasional (AN) sebesar Rp 1,48 triliun.
Dana sebesar itu lebih baik digunakan untuk membantu pembelajaran jarak jauh (PJJ) agar lebih berkualitas dan mengurangi ketimpangan digital di banyak daerah. ”Anggaran yang digelontorkan untuk program AN yang tidak mendesak dilakukan di masa pandemi sangat fantastis,” kata Iman, Sabtu (31/7/2021).
Padahal ada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terdapat dalam UU Sistem Pendidikan Nasional dan aturan turunannya. Mestinya delapan indikator SNP inilah yang dipotret.
”Akan berbahaya dampaknya bagi profiling sekolah (guru dan siswa) nanti, jika survei lingkungan belajar justru didominasi pertanyaan bernuansa Litsus ala Orde Baru yang ramai diperbincangkan beberapa waktu ini,” terangnya.
Lagipula, kata Iman, profiling apa yang dapat dipotret Kemendikbudristek, bila dilakukan melalui survei yang parsial. Sementara akreditasi sekolah selama ini sudah dapat memotret delapan SNP secara utuh, otentik dan dilakukan lembaga mandiri di luar Kemendikbudristekd secara periodik. ”Jadi, untuk apa lagi survei lingkungan belajar?” tanya Iman. (esy/jpnn)