Radartasik.com, JAKARTA — Kementerian Agama menyiapkan anggaran Bantuan Afirmasi Madrasah mencapai Rp 399,9 miliar. Bantuan ini diimplementasikan melalui Program Realizing Education's Promise — Madrasah Education Quality Reform. Anggaran ini rencananya diperuntukkan bagi 2.666 madrasah.
”Tahun ini kita siapkan Bantuan Afirmasi Madrasah untuk 2.666 madrasah, masing-masing mendapat Rp 150 juta. Totalnya mencapai Rp 399,9 miliar,” terang Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M Ali Ramdhani di Jakarta seperti dikutip pada laman resmi Kemenag Minggu (01/08/2021).
Menurut pria yang akrab disapa Dhani ini, bantuan tersebut diberikan kepada madrasah yang sudah menerapkan sistem Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dan sistem e-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah berbasis Elektronik) yang sudah dilatihkan pada 2020 dan mulai diaplikasikan tahun ini.
Bantuan tersebut akan diberikan dalam bentuk uang tunai. Namun demikian, pemanfaatannya harus didasarkan pada kebutuhan mendesak madrasah yang dirumuskan berdasarkan hasil EDM serta sesuai juknis yang ditetapkan.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi menambahkan, bantuan bisa digunakan dalam rangka penguatan digitalisasi madrasah.
Selain itu juga bisa untuk meningkatkan kualitas sanitasi, dan kebutuhan program lainnya dalam rangka mendukung mutu pembelajaran di madrasah.
”Juknis penyaluran bantuan sudah selesai. Insya Allah mulai September bantuan akan mulai didistribusikan,” terangnya.
Isom mengakui pemberian bantuan afirmasi ini belum bisa menyasar ke seluruh madrasah. Hal itu disebabkan keterbatasan anggaran Kementerian Agama.
”Kami berharap pemerintah daerah juga bisa mengalokasikan Dana Alokasi Khususnya untuk membantu siswa-siswa madrasah yang juga merupakan putra-putri daerah. Kami telah menerapkan sistem e-RKAM sebagai platform e-planning dan e-budgeting madrasah, sehingga akuntabilitas pelaporan bantuan dapat dijamin,” tegasnya.
Digitalisasi Madrasah
Isom juga menjelaskan program digitalisasi madrasah sudah dilakukan sejak 2019, sebelum pandemi. Sejumlah program yang dilakukan antara lain merevisi juknis relaksasi pemanfaatan dana BOS hingga bisa digunakan untuk menunjang sistem pembelajaran online.
Upaya lainnya adalah memberikan bantuan pengadaan server dan Jaringan Komputer CBT (computer based test) untuk semua jenjang, baik itu madrasah aliyah, tsanawiyah maupun ibtidaiyah.
”Anggaran untuk bantuan ini memang tidak banyak, sangat terbatas. Tahun ini kuota penerima bantuan ini sebanyak 200 madrasah aliyah, 250 madrasah tsanawiyah, dan 100 madrasah ibtidaiyah,” tutur dia.
Sejak 2019, Kemenag juga memberikan bantuan pembangunan madrasah negeri melalui dana SBSN (Surat Berharga Sukuk Nasional).
Salah satu pemanfaatan bantuan tersebut adalah untuk menunjang implementasi kelas digital. Sampai tahun ini, bantuan pembangunan madrasah negeri melalui SBSN masih berlangsung.
Selama pandemi, Kemenag bahkan mengakselerasi digitalisasi madrasah melalui sejumlah program berikut:
Kategori :