radartasik.com CIAMIS - Pemerintah terus menggalakan kegiatan belajar melalui daring sebagai alternatif keberlangsungan proses belajar para siswa, di tengah pandemi Covid-19.
Namun, ada banyak daerah di Jawa Barat (Jabar) yang minim akses internet, yang menjadi kendala pembelajaran daring.
Untuk itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Johan J Anwari MSi mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) Jabar agar terus menambah titik jaringan internet di pelosok daerah.
Tujuannya berupaya memfasilitasi siswa di daerah tersebut untuk mendapatkan mengakses pendidikan secara online.
"Pemprov Jabar supaya cepat intervensi atas kebutuhan fasilitas Internet di sekolah," katanya kepada Radar, Sabtu (31/07/21).
"Dengan begitu, proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring di tengah pandemi Covid-19 berjalan efektif," ujarnya menambahkan.
Menurut Johan, blank spot tersebut kebanyakan berada di perkampungan yang terdapat di kawasan pedalaman. Sehingga, sinyal seluler dan internet pun sulit dijangkau.
"Berharap blank spot di Jabar semakin kecil dan semua bisa terjangkau internet," katanya.
Sebab dengan internet, sambung Johan, berperan penting untuk memberikan literasi bagi warga setempat untuk menggunakan layanan internet dengan benar.
Maka dari itu, ia menyarankan Pemprov Jabar menjadikan digitalisasi desa sebagai prioritas utama di tahun 2021.
Salah satunya, melalui program desa digital yakni melengkapi wilayah pedesaan dengan infrastruktur internet.
"Dengan memaksimalkan program desa digital bisa berjalan dengan lancar pendidikan daring hingga pelosok daerah Jabar," ujarnya. (riz/radartasik.com)