Radartasik.com, JAKARTA — Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam suratnya, APPI memohon kepada Jokowi agar mengerti kesulitan yang sedang dialami insan sepak bola, terutama pemain. APPI berharap pemerintah bisa membantu agar Liga 1 dan Liga 2 bisa kembali bergulir tahun ini.
Tahun ini, kompetisi seharusnya berjalan pada 9 Juli lalu. Namun kembali ditunda hingga pertengahan bulan depan karena kasus Covid-19 yang kembali mengganas.
Surat APPI turut ditandatangani para pengurus APPI dan pemain perwakilan klub Liga 1. APPI berharap surat ini bisa membuat Jokowi tergugah hatinya supaya sepak bola bisa kembali digelar. (pa/fin/lan)
Surat Terbuka APPI untuk Presiden Joko Widodo
Jakarta, 28 Juli 2021
Yang Terhormat
Bapak Presiden Republik Indonesia
Bapak Ir H. Joko Widodo
Kami di sini mendoakan agar Bapak dalam kondisi sehat walafiat serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Bapak Presiden yang kami hormati, izinkan kami, para pesepakbola profesional Indonesia menyampaikan kegelisahan kami selama 16 bulan ini dikarenakan tidak adanya kompetisi sepakbola, sebuah penghidupan bagi kami karena bermain sepakbola bukan hanya sekadar hobi yang dibayar, namun merupakan sebuah profesi yang memberikan kehidupan.
Bapak Presiden yang kami hormati, sepakbola di negara ini merupakan olahraga dengan fanatisme yang tinggi, hiburan bagi masyarakat, dan kadang kala menjadi pemersatu bangsa saat sebagian dari kami sedang menggunakan lambang Garuda di dada.
Bapak Presiden yang kami hormati, mungkin Bapak mendengar dan melihat tagar #KamiSiapMain dan #PesepakbolaBersatu di media sosial beberapa hari kemarin, tagar tersebut inisiasi kami, sebagai bentuk suara kami yang memang apa adanya. Dulu tagar #PesepakbolaBersatu kami buat tahun 2012 sebagai gerakan solidaritas akan permasalahan tunggakan gaji yang dialami hampir seluruh pesepakbola Indonesia. Kini tagar tersebut kami gunakan kembali sebagai gerakan bersama untuk menyatakan kami pesepakbola Indonesia siap untuk bermain sepakbola lagi.
Bapak Presiden yang kami hormati, profesi sepakbola dianggap sebagai profesi dengan penghasilan besar, penuh kemewahan dan ketenaran. Karena anggapan itulah kami dianggap kalangan mampu yang jauh dari bantuan-bantuan yang pemerintah berikan. Namun Bapak Presiden yang kami hormati, apa artinya jika 16 bulan ini tidak ada penghasilan terlebih teman-teman kami yang berada di Liga 2, pemotongan gaji dengan besaran fantastis, pemutusan kontrak sepihak, serta belum ada klub yang mau mengontrak kami karena status kompetisi yang masih belum jelas.
Bapak Presiden, profesi pesepakbola adalah profesi yang cukup berbeda dengan profesi lainnya, kami tidak memiliki jangka waktu karier yang panjang, banyak dari kami yang hanya memiliki panjang karier sepuluh tahun, syukur ada yang bisa sampai 15 tahun, maka ketiadaan dua tahun kompetisi sangat memprihatinkan bagi kami.
Bapak Presiden yang kami hormati, sesungguhnya adanya kompetisi selain memberikan kehidupan bagi kami juga dapat memberikan hiburan bagi masyarakat. Apalagi sejalan dengan imbauan Pemerintah untuk tetap di rumah bagi masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak keluar rumah.
Bapak Presiden yang kami hormati, kini mayoritas dari kami sudah vaksin, kami juga akan taat dengan protokol kesehatan. Jika memang protokol kesehatan yang ada belum dianggap cukup untuk dijalankan, kami siap untuk diarahkan dengan protokol kesehatan sebagaimana mestinya, jika perlu ditempatkan satgas saat kompetisi berlangsung untuk menjaga protokol kesehatan agar berjalan dengan benar, kami juga siap untuk diajak terlibat dalam penyusunan atau pun diskusi dalam pembuatan aturan kesehatan.
Bapak Presiden yang kami hormati, kami memang sangat ingin kompetisi bisa berjalan kembali, namun tetap dengan mengutamakan keselamatan, sehingga kami siap untuk menyukseskan agenda kampanye Pemerintah untuk penyelesaian pandemi, karena dengan kapasitas jejaring persona yang kami miliki, dapat dimanfaatkan untuk mendukung program Pemerintah ke seluruh pelosok Tanah Air.
Kategori :