Untuk Bertahan, Karyawan Hotel & Restoran di Pangandaran Dirumahkan

Rabu 28-07-2021,11:00 WIB
Reporter : andriansyah

radartasik.com, PANGANDARAN — Pengusaha hotel dan restoran mengambil keputusan merumahkan karyawannya. Langkah itu diambil karena sudah hampir satu bulan objek wisata ditutup.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan merumahkan karyawan merupakan langkah yang harus diambil untuk terus bertahan. “Mayoritas merumahkan karyawan. Paling hanya menyisakan karyawan bagian engineering dan security untuk merawat dan menjaga keamanan hotel yang ditutup sementara waktu,” ungkapnya kepada wartawan Selasa (27/7/2021).

Agus mengatakan keputusan itu diambil karena pemilik hotel dan restoran mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. “Jika ditotalkan, estimasi kerugian selama satu bulan ini mencapai Rp 7 miliar dengan jumlah hotel dan restoran sebanyak 350,” terangnya.

Biasanya, kata dia, setiap pekan hotel mendapat keuntungan rata-rata sebesar Rp 5 juta. “Kalau hotel yang besar-besar bisa lebih lagi,” jelasnya.

Agus mengatakan sudah bertemu dengan bupati dan sudah mengajukan beberapa usulan. Salah satunya minta objek wisata dibuka lagi. “Namun pembukaan objek wisata itu mewajibkan setiap wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran harus menunjukan sertifikat vaksinasi,” ujarnya.

Selain itu, wisatawan juga harus melakukan rapid test antigen saat memasuki objek wisata. Kemudian makan pagi di hotel memakai sistem nasi kotak dan diantar ke masing-masing kamar.

Ia mengatakan usulan tersebut bisa jadi bahan pertimbangan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang dapat membantu para pengusaha hotel dan restoran. “Kami tetap mendukung pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19,” tuturnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait