radartasik.com, SINGAPARNA — Berdasarkan data perkembangan tingkat kasus Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) per Jumat 23 Juli 2021, Kabupaten Tasikmalaya menjadi daerah peringkat dua kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Barat (Jabar).
Posisi pertama kabupaten/kota ditempati Kabupaten Karawang 4,00 persen, Kabupaten Tasikmalaya 3,53 persen, Kota Tasikmalaya 3,35 persen, Kabupaten Indramayu 3,28 persen, Kabupaten Garut 3,15 persen dan Kota Sukabumi 3,13 persen.
Kabupaten Tasikmalaya juga termasuk dalam kabupaten yang cakupan vaksinasinya masih rendah setelah Kabupaten Karawang. Capaian vaksinasi baru 151.331 dosis untuk masyarakat.
Koordinator Humas Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya Rudi Sonjaya Saehuri MPd menjelaskan sampai Minggu (25/7/2021), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 5.333 orang.
“Untuk yang sembuh atau selesai isolasi sebanyak 4.704. Sedang isolasi atau perawatan sebanyak 371 dan yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 sebanyak 258 orang,” kata Rudi, Minggu (25/7/2021).
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi SKep, MM mengatakan Kabupaten Tasikmalaya menduduki peringkat kedua di Jawa Barat tingkat kematian tertinggi akibat Covid-19 per Jumat (23/7/2021).
“Hitungannya jumlah yang positif dibagi jumlah yang dites swab atau rapid antigen. Artinya kita di daerah untuk jumlah yang di swab atau test rapid antigennya sedikit,” paparnya.
Sebenarnya, kata dia, tingkat kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya tidak begitu signifikan. Sampai Minggu (25/7/2021) tercatat ada 258 orang yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
“Jadi bukan berarti banyak yang meninggal akibat Covid-19. Kalau yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 di semua daerah ada. Jumlahnya ada yang sama, bahkan ada yang lebih banyak dari Kabupaten Tasikmalaya,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, Kabupaten Tasikmalaya animo masyarakat untuk divaksin sebenarnya tinggi. Akan tetapi pasokan atau suplai dosis vaksinnya masih minim. (dik)