radartasik.com, PANGANDARAN — Sebagian petani di Kabupaten Pangandaran mulai melaksanakan masa panen ke dua. Namun harga gabah masih tetap rendah seperti masa panen ke satu.
Salah seorang petani di Dusun Kemplung Desa Karangbenda Surtini (40) mengatakan harga gabah biasanya mencapai Rp 450 hingga Rp 500 ribu per kuintal. “Sekarang mah dikisaran Rp 400 ribu sampai Rp 430 ribuan,” jelasnya Minggu (25/7/2021).
Ia biasanya menjual gabah tersebut ke bandar atau tengkulak, karena dianggap lebih praktis. “Saya ini sudah ngeluarin uang Rp 1 juta lebih untuk membeli pupuk dan buruh tani, tapi kalau gabah murah terus, ya rugi lah,” ujarnya.
Petani lainnya di Padaherang, Majarjo (70), mengatakan harga gabah berada dikisaran Rp 3.100 sampai Rp 3.700 per kilogram. “Biasanya dikisaran Rp 4.000,” jelasnya.
Kata dia, menjual gabah di bandar atau tengkulak biasanya memang murah. “Ya cuma Rp 3.100, biasanya paling Rp 3.600. Ya di bandar lain kadang juga ada yang sampai Rp 4.000 per kilogramnya,” katanya.
Sementara itu, Kabupaten Pangandaran pernah mencetuskan wacana lumbung pangan mandiri untuk menjaga harga gabah agar tidak anjlok. Menurut Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata, melalui program lumbung pangan mandiri, petani dapat menahan diri untuk menjual gabah hingga harga stabil. “Jadi saat harga normal, barangnya (gabah) masih ada,” tuturnya
Kata Jeje, petani nantinya akan diberikan kredit dengan jaminan padi mereka yang ada di lumbung sambil menunggu harga gabah normal kembali. (den)