radartasik.com, PANGANDARAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran menyebut setiap tanggal 25 akan dilakukan simulasi evakuasi gempa dan tsunami.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani mengatakan biasanya setiap tanggal 25, pihaknya hanya melakukan uji coba early waring system (EWS). “Namun setelah pelaksanaan simulasi evakuasi pada Mei lalu, disepakati akan dilaksanakan kegiatan serupa setiap bulannya,” ungkapnya Jumat (23/7/2021).
Dalam simulasi tersebut, kata Dani, biasanya dilihat waktu masyarakat untuk mencapai lokasi evakuasi. “Biasanya nyampe berapa lama. Kalau tidak memungkinkan kita lakukan evaluasi,” jelasnya.
Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai lokasi setelah dikeluarkanya peringatan tsunami. “Yang kita pikirkan sekarang adalah memperbanyak tempat penampungan sementara untuk para pengungsi. Kita sudah bekerjasama dengan beberapa hotel untuk tempat penampungan atau evakuasi,” katanya.
Dalam simulasi masyarakat akan diberitahu terlebih dahulu untuk menghindari kepanikan. “Bahaya juga kalau tidak dikasih tahu lebih dulu,” ujarnya.
Sekretaris PMI Kabupaten Pangandaran Dadang Gunawan menyambut simulasi tersebut. “Supaya masyarakat tahu bagaimana mereka mengevakuasi diri saat bencana gempa dan tsunami menerjang,” jelasnya. (den)