KOTA TASIK - Sekelompok anak muda yang tergabung dalam United Tasik Comunity (UTC) melakukan aksi bagi-bagi sembako, bagi para pedagang kecil yang biasa berjualan keliling di area pusat kota, Kamis (22/07/21) sore.
Para pedagang kecil ini terkena dampak dari Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang kini berganti menjadi PPKM Level IV di Kota Tasikmalaya.
Sehingga mereka tak bisa melewati area yang biasa dilalui untuk berjualan. Setiap harinya, komunitass ini berkelilling menyisir wilayah pusat perkotaan untuk membagikan sedikitnya 60 paket sembako.
"Gagasan muncul gerakan ini dari bentuk rasa empati dan melihat kegigihan para pedangan kecil yang terus berjuang mencari rejeki di tengah pembatasan ruang geraknya untuk berjualan,” ujar Annisa R, pegiat komunitas URC kepada wartawan.
Terang dia, selain membagibagikan sembako secara langung, komunitasnya ini pun memberikan edukasi kepada para pedangan mengenai pentingnya protokol kesehatan (Prokes) dan mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah demi terwujudnya Kota Tasik yang terbebas dari peneyebaran Covid-19.
"Jadi saya bersama rekan-rekan yang memiliki atau satu frekuensi berinisisasi membuka donasi serta medapat respon positif dari banyak kalangan. Baik dari tokoh mayarakat, pengusaha hingga kalangan pelajar," terangnya.
Amidin, Salah Seorang Pedagang Kecil yang berjualan bakso aci keliling di Jalan Sukawarni menuturkan, dengan adanya pemberlakuan PPKM saat ini sangat terasa dampaknya dan berimbas langsung terhadap penjualannya.
“Sebelum PPKM biasanya saya mampu meraup keuntungan kotor Rp 300.000 per hari. Namun saat ini parah pak. Hanya mengantongi Rp 40.00 per hari dan itu kotor pak,” jelasnya. (rezza rizaldi/radartasik.com)