radartasik.com, TASIK - Peran Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Manonjaya, selain eksis melahirkan cendekiawan muslim yang memiliki ciri khas mengaji kitab kuning, juga sebagai lembaga sosial kemasyarakatan.
Perwakilan Dewan Kiai Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Ahmad Sya'ban mengatakan, dalam perjalanannya Ponpes Miftahul Huda terus memegang tri program pesantren, yaitu pertama mencetak generasi Muttaqin, artinya mencetak orang-orang yang bertakwa. Kedua, Imamal Muttaqin, artinya mencetak pemimpin yang bertakwa untuk umat. Ketiga, Ulama Al'Amilin, artinya mencetak ulama yang memiliki banyak ilmu dan mengamalkannya.
Selain itu, Ponpes Miftahul Huda Manonjaya sebagai rumah kedaulatan umat. Artinya pesantren harus berbaur dengan masyarakat. Oleh karenanya, momentum yang sedang pas saat ini adalah berkurban yang melibatkan warga sekitar.
“Apalagi oleh pendiri Pesantren Miftahul Huda Idul Adha juga dimaknai sebagai Hari Umat Islam Internasional,” ujarnya.
Untuk itu, pada Idul Adha kali ini, mempunyai makna penting untuk bisa berbagi daging kurban untuk para santri sekitar 6.500 orang dan masyarakat sekitar pesantren.
“Keluarga pondok pesantren, agnia, simpatisan dan lainnya bisa berkurban sapi atau kambing di sini (Ponpes Miftahul Huda, Red) sehingga terus melakukan peran sosial. Hal ini tentu bisa bermanfaat untuk santri dan masyarakat,” katanya.
Ketua Panitia Kurban Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Iqbal Abdulloh M menyampaikan rasa bahagianya bisa memenuhi kebutuhan daging kurban para santri dan masyarakat sekitar pada Idul Adha 2021. Itu semuanya berkat ikhtiar panitia dan kebaikan keluarga Ponpes Miftahul Huda Manonjaya, masyarakat, simpatisan, Radar Tasikmalaya dan lainnya.
Ia pun berdo'a, siapa pun yang ikut berAkurban, Allah SWT membalasnya deAngan berlipat ganda kebaikan. “SeAdekah paling besar adalah berkurban. Sehelai rambut hewan kurban menjadi pahala,” katanya. (riz)