Sebulan, 3 Warga Kena Jambret di Pangandaran

Rabu 21-07-2021,11:00 WIB
Reporter : andriansyah

radartasik.com, PANGANDARAN — Aksi kejahatan jalanan kembali terjadi di Kabupaten Pangandaran. Pada malam takbir (19/7/2021), seorang warga Desa Masawah Kecamatan Cimerak, Ai Nurhasanah (25), menjadi korban penjambretan.

Ai bersama Enok (56) dan anaknya Dimas (9) dijambret di Jalan Raya Cijulang-Cimerak Blok Pasir Gadung Kecamatan Cijulang, sekitar pukul 20.00 Senin (19/7/2021). Ai mengaku saat itu dipepet sebuah motor Yamaha Vixion saat melewati tempat kejadian. “Saat itu juga tas saya ditarik paksa,” ungkapnya saat dihubungi Selasa (20/7/2021).

Setelah ditarik tasnya secara paksa, Ai lalu kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur. ”Saya mengalami luka dibagian punggung,” ucapnya.

Akibat aksi itu dia mengalami kerugian sebesar Rp 2,8 juta, uang tunai Rp 100 ribu dan dua buah handphone. ”Kalau saya lihat pelakunya hanya ada satu orang,” terangnya.

Ia bersama orang tua dan anaknya saat itu, memaksakan diri pulang ke rumahnya di Cimerak walaupun dalam kondisi luka. ”Mudah-mudahan saja pelakunya segera tertangkap,” harapnya.

Salah seorang warga Cijulang Dede Suhendar mengatakan disepanjang jalan tersebut, memang kurang penerangan. ”Jadi masyarakat juga waswas kalau lewat sana,” tuturnya.

Sementara itu, selama bulan ini sudah terjadi tiga kali aksi penjambretan di KaA­bupaten Pangandaran. Kejadian pertama Minggu (11/7/2021) menimpa Silvia Rindiani (21) warga Desa Cimindi Kecamatan Cigugur. Korban mengalami kerugian Rp 3 juta.

Kejadian kedua menimpa Ade Nur Ramdani (30), warga Desa Cijulang Kecamatan Cijulang. Korban mengalami kerugian hingga Rp 2,1 juta. Ia dijambret di Jalan Nasional Parigi-Cijulang.

Korban terakhir adalah Ai Nurhasanah (25) bersama ibu dan anaknya. Ia jadi korban penjambretan saat malam takbiran. Mengalami kerugian sampai Rp 2,8 juta.

Diberitakan sebelumnya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pangandaran mendesak aparat kepolisian segera menuntaskan kasus penjambretan dan begal di Kabupaten Pangandaran.

Ketua PMII Kabupaten Pangandaran Yusup Sidik menyebut aksi penjambretan dan begal di Kabupaten Pangandaran meA­A­resahkan warga terutama kaum peA­rempuan. ”Karena banyak perempuan yang sering pulang kerja malam hari, ini jelas membahayakan,” ungkapnya saat mengA­hubungi Radar, Jumat (16/7/2021).

Ia berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku penjambretan dan begal sesegera mungkin, agar masyarakat Pangandaran kembali aman dan tentram seperti sedia kala. ”Selain pihak kepolisian, pemerintah juga harus ikut andil dalam menciptakan keamanan,” terangnya. Menurutnya soal keamanan di daerah wisata seperti Pangandaran seharusnya jadi atensi khusus. ”Gimana kalau yang jadi korbannya adalah wisatawan,” ucapnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait