radartasik.com, MANONJAYA - Minggu (18/07/21) pagi, di kawasan Kamulyan Manonjaya Kabupaten Tasik, beberapa, emak-emak, tampak semangat memilih-milih makanan jajanan khas pagi hari.
Mulai Gehu, Bala-Bala, Cireng, Gorengan dan tentunya Sorabi. Masih panas tentunya.
Salah seorang Ibu, yang belakangan diketahui, sebut saja Ibu El, memilih berbagai makanan khas Sunda ini, yang dimasukan ke kantong plastik.
Yap, untuk dibawa pulang disantap di rumah, karena memang tak boleh dimakan di tempat (Lagi pemberlakuan PPKM Darurat).
Bahkan perempuan ini sempat mencicipi satu makanan kesukaannya, yang masih panas, karena baru diangkat dari katel kecil, Sorabi.
Dianggap cukup, dia lalu antri untuk melakukan pembayaran.
Tiga orang antrian berlalu, Ibu El dan sang pemilik warung langsung menghitung jumlah makanan dalam kantong plastik putih.
Usai dihitung, sambil sedikit tersenyum menatap Ibu El si pedagang Sorabi ini menyebutkan bahwa makanan tersebut senilai Rp35 ribu.
Tak dilamakan lagi, Ibu El menyodorkan selembar uang kertas senilai Rp75 Ribu.
Namun, sang pedagang Sorabi itu malah mukanya tampak kebingungan.
"Ada yang lain uangnya Bu?" tanya wanita paruh baya itu.
"Ooh kebetulan ngga ada lagi Bu," timpal ibu El.
Ibu El memaklumi, karena saat itu masih pagi, jadi belum ada kembalian.
Saat bersamaan, pedagang Sorabi memberikan keringanan kepada Ibu El.
"Bu.. ngga apa-apa bayarnya nanti siang atau sore juga, sekalian lewat. Silahkan bawa dan nikmati aja dulu makanannya," pinta si Pedagang.
Karena rumahnya mengaku cukup jauh, Ibu El pun segera mamanggil anak laki-laki nya yang sedang menunggu di mobil.
Kategori :