BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Sabtu 17-07-2021,23:16 WIB
Reporter : ocean

Radartasik.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG  Guswanto menjelaskan p rakiraan itu didasarkan pada analisis terhadap perkembangan dinamika atmosfer. Dijelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

"Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia," kata dia dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (15/07/2021).

Selain itu, sambung dia, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Karena itu, menurut dia, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan (hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es).

Cuaca ekstrem itu berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. (lan)

Potensi Cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin:
- 16-18 Juli 2021 : Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi 
  Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
- Pada tanggal 19-21 Juli 2021: Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, Jawa 
  Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan 
  Papua.
- Pada tanggal 22-23 Juli 2021: Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Area perairan dengan gelombang tinggi (2.5-4 m): 
- Selat Malaka Bag. utara
- Perairan utara Sabang
- Perairan barat Aceh hingga Kep. Mentawai
- Perairan P Enggano-Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Samudera Hindia barat Sumatra
- Selat Sunda bag. barat dan selatan
- Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba
- Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bag. Selatan
- Selat Sumba bag. barat, Selat Sape bag. Selatan
- Laut Sawu
- Perairan selatan P. Sawu-P. Rotte-Kupang
- Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga NTT
- Laut Sulawesi
- Perairan utara dan selatan Sulawesi Utara
- Perairan Kep. Sitaro
- Perairan Bitung-Likupang
- Perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud
- Laut Maluku, Perairan utara Halmahera
- Perairan Sorong
- Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua
- Laut Banda
- Perairan selatan Kep. Babar-Kep. Tanimbar
- Perairan selatan Kep. Kai-Kep. Aru
- Laut Arafuru

Area perairan dengan gelombang sangat tinggi (4-6 m):
- Samudera Hindia barat dan Selatan Banten

Potensi pertumbuhan awan CB di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL/Occasional) selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di:
- Sebagian Bengkulu
- Sebagian Lampung
- Sebagian Banten
- Sebagian Jawa Barat
- Sebagian Kalimantan Utara
- Sebagian Kalimantan Timur
- Sebagian Kalimantan Barat
- Sebagian Sulawesi Tengah
- Sebagian Maluku Utara
- Sebagian Maluku
- Papua Barat
- Papua
- Selat Sunda
- Laut Banda
- Laut Seram
- Laut Halmahera
- Samudera Pasifik Utara Papua Barat dan Papua
- Sebagian Laut Arafuru
Tags :
Kategori :

Terkait