Guru dan Siswa Rindu Belajar di Sekolah

Sabtu 17-07-2021,16:30 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com,  TASIK - Banyak guru Sekolah Dasar (SD) di Kota Tasikmalaya mengungkapkan rasa rindunya mengajar siswa dengan cara tatap muka. Dengan begitu sisi emosional terjaga dan suasana sekolah semakin hangat.

Lalu, dengan pembelajaran tatap muka bukan sekadar transfer pengetahuan, namun juga dapat memberikan peningkatan kualitas pendidikan karakter.

Kepala SDN 2 Manangga Cucu Juriah SPd SD menyampaikan, sudah 1 tahun 6 bulan siswa melaksanakan pembelajaran secara daring atau belajar dari rumah. Hal inilah yang membuat rindu guru untuk segera melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, sebab dengan daring berbeda dari segi sentuhan dan perhatiannya.

“Guru rindu sekali anak-anak dengan tingkah laku yang beragam. Lalu segala macam suasana sekolah yang ramai melihat siswa ceria atau ketawa riang berlarian di halaman sekolah,” katanya, Jumat (16/7/2021).

Keberadaan siswa inilah, kata ia, yang bisa menambah semangat guru. Itu karena menjadi sekolah hidup dan aktif dengan kegiatan-kegiatan akademik ataupun non akademik.

“Ketika siswa di lingkungan sekolah bisa hangat. Tetapi karena sekarang pembelajaran daring ketika masuk sekolah merasa sepi,” ujarnya.

Ternyata, bukan hanya guru yang menginginkan anak-anak belajar di sekolah, tetapi orang tua dari kelas 1 hingga kelas 6 menginginkan tatap muka. Dia pun memberikan pengertian kepada orang tua, karena belum ada aturan surat edaran pemberlakuan pembelajaran tatap muka dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, yang jelas kini masih menggunakan sistem daring.

“Termasuk sudah memberikan informasi kepada orang tua untuk kegiatan terdekat yaitu masa pengenalan lingkungan sekolah tetap dilakukan daring. Untuk itu mereka harus mendampingi anaknya,” katanya.

Kepala SDN Perumnas Cisalak Yayah Komariah SPd MPd mengungkapkan kerinduannya ingin melihat siswa belajar di sekolah. Melalui tatap muka, guru bisa memanfaatkan media untuk kedekatan dengan siswa.

Dengan sentuhan tersebutlah memberikan dampak psikologis yang sangat besar demi kenyamanan siswa dalam belajar, memiliki jiwa kasih sayang dan menumbuhkan solidaritas.

“Artinya tatap muka ini penting, untuk kebersamaan dalam berbagai situasi dan bagus untuk tumbuh kembang anak agar lebih berkarakter,” ujarnya.

Dia pun sangat menyayangkan adanya pembelajaran daring yang berlarut-larut, sehingga menghilangkan kebersamaan, keceriaan, dan semangat.

“Persoalannya pembelajaran daring ini mengurangi rasa kedekatan guru dan siswa,” katanya.

Jadi, sambungnya, siswa jangankan untuk berbagi cerita di luar pelajaran, memperhatikan pelajaran pun sangat terbatas. Apalagi bagi mereka yang tidak memiliki media. Hanya dilayani secarik kertas yang berisi tugas. “Makanya tidak aneh siswa sekarang tidak kenal dengan gurunya,” ujarnya.

Guru Kelas 1 SD Perumnas Cisalak Sri Sumiyati SPd mengungkapkan hal yang sama. Ia merindukan keberA­samaan dengan siswa. Begitu pun siswa itu yang paling berkesan adaA­lah waktu hari pertama masuk sekolah.

“Perpindahan dari TK ke SD sangat didambakan, sudah dibayangkan dari rumah. Itu bisa bertemu dengan guru baru, teman baru, sangat berkesan,” katanya.

Tags :
Kategori :

Terkait