Masuk Kota Tasik Wajib Tunjukkan Negatif Tes Covid-19

Sabtu 17-07-2021,10:30 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, CIHIDEUNG - Perluasan titik penyekatan jalan di sejumlah ruas pusat kota mulai dipasang. Begitu pun di jalur lintasan keluar masuk ke Kota Tasikmalaya, dipasangi barrier, traffic cone serta dijaga petugas gabungan dari berbagai instansi.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota TaA­sikA­malaya Ahmad Junaedi SaA­kan mengakui upaya satgas sudah meA­ngA­optimalkan berbagai lini dalam menekan risiko paparan kasus Covid-19 baru.

Namun, lanjut dia, diharapkan ekses dari berbagai upaya tersebut tidak menyulitkan usaha masyarakat kecil yang mengandalkan pendapatan secara harian.

“Mau menjaga imun, diam di rumah, tidak aktivitas di luar rumah bagaimana ketika tuntutan hidupnya juga sulit. Mohon gencarkan sisi edukatif sebelum ke ranah tindak menindak,” harapnya, Jumat (16/7/2021).

Sebab, lanjut Jun, masyarakat di sisi lain terbebani tuntutan penghidupan. Melihat sejumlah bantuan pemerintah belum turun dalam menutupi kebutuhan masyarakat.

”Kita pun dilematis, di sisi lain warga harus patuh, di lain hal mereka juga beroperasi karena butuh. Ini mohon kedepankan humanisme dan edukatif karena apa, perut yang lapar tak cukup dibatasi tapi juga harus diberi solusi,” analisisnya.

Ketua KNPI Kota Tasikmalaya itu mendorong optimalisasi penanganan kasus yang saat ini terkonfirmasi aktif, kemudian pengawasan di setiap wilayah bisa beriringan dengan penyekatan jalan. Sebab, masyarakat sudah dikorbankan dengan beragam pembatasan, supaya menghasilkan dampak positif dari sisi penyebaran kasus baru.

“Kita harap bisa segera tuntas, supaya pelaku usaha bisa kembali bergairah, kami paham andalkan take away saja memang tidak akan tertutup operasional bagi pelaku usaha, nah satgas mohon dapat membuktikan melalui progres yang baik dalam penanganan kasus, agar warga mematuhi dengan sadar ketika sudah berkorban dengan tidak berkegiatan,” papar dia.

Terpisah, Kasdim 0612 Tasikmalaya Mayor Inf Chandra Suhendra menjelaskan hasil evaluasi terakhir dengan gubernur dan pusat, Kota Tasikmalaya dan Banjar kaitan mobilitas masyarakat dinilai masih tinggi. Padahal, sejumlah titik keramaian dan jalur menuju pusat perkotaan sudah dilakukan penyekatan.

“Maka keputusan kemarin menambah titik penyekatan kita laksanakan hari ini (kemarin, Red), menekan mobilitas masyarakat. Saat ini, dari pergerakan handphone warga pun sudah terlihat satelit mobilisasinya, ketika ada perkumpulan di mana, semua bawa handphone, akan terdeteksi,” katanya kepada Radar, Jumat (16/7/2021).

Pihaknya menargetkan menjelang berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat bisa berdampak signifikan terhadap penekanan mobilitas. Di samping pengawasan di lapangan terus digencarkan dalam memantau tempat usaha. “Artinya, tempat usaha harus sesuai dengan aturan, apakah masuk non esensial, esensial, atau kritikal,” katanya.

Menurut Chandra, berdasarkan evaluasi, peningkatan mobilitas terjadi saat akhir pekan. Pihaknya melakukan penambahan personel sebanyak 96 orang khusus weekend, dua kali lipat dari biasanya.

“Jika semua tinggal di rumah kalau tak ada kepentingan, insya Allah kasus di Kota Tasikmalaya akan turun. Banyak kasus itu, ada orang kota yang kerja di kabupaten atau sebaliknya. Itu yang agak susah kita hindari mobilitasnya,” analisis dia.

Kabag Ops Polres Tasikmalaya Kompol Shohet menuturkan 32 titik penyekatan tambahan, dilakukan di perbatasan dan pusat kota.

Di titik-titik tersebut, bakal dilakukan pemeriksaan secara intens, terhadap pengendara yang hendak masuk ke area penyekatan.

“Kita tanyai kepentingannya apa, asal dari mana, kalau dari luar kota, harus dapat menunjukkan kartu vaksin dan hasil tes SWAB. Kalau mereka bekerja dan ada keperluan penting, apalagi warga di sekitar area penyekatan kami biarkan masuk,” tuturnya.

Tags :
Kategori :

Terkait