radartasik.com, PANGANDARAN — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pangandaran mendesak aparat kepolisian segera menuntaskan kasus penjambretan dan begal di Kabupaten Pangandaran.
Ketua PMII Kabupaten Pangandaran Yusup Sidik mengatakan aksi penjambretan dan begal meresahkan warga, terutama kaum perempuan. ”Karena banyak perempuan yang sering pulang kerja malam hari. Ini jelas membahayakan,” ungkapnya saat menghubungi Radar Jumat (16/7/2021).
Ia berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku penjambretan dan begal sesegera mungkin, agar masyarakat kembali aman dan tentram. ”Selain pihak kepolisian, pemerintah juga harus ikut andil dalam menciptakan keamanan,” terangnya.
Menurutnya, soal keamanan di daerah wisata, seperti Pangandaran seharusnya jadi atensi khusus. ”Gimana kalau yang jadi korbanya adalah wisatawan,” ucapnya.
Kata dia, jalanan yang sepi dan penerangan yang kurang seharusnya diperhatikan pemerintah. ”Itu bisa jadi pemicu tindak kejahatan, mencuri-curi kesempatan,” tuturnya.
Salah seorang warga Cijulang Dede Suhendar (32) merasa resah dengan adanya tindak kejahatan penjambretan dan begal di Pangandaran. ”Tidak hanya perempuan, aksi kejahatan itu juga bisa menyasar siapa saja. Jadi saya harap pihak kepolisian segera menangkap pelakunya,” tuturnya.
Sementara itu, sebelumnya aksi penjambretan terjadi di wilayah hukum Polsek Parigi. Korbannya warga Desa Cimindi Kecamatan Cigugur bernama Silvia Dewa Rindiani (21).
”Saya habis pulang kerja. Pas dari Parigi juga sudah merasa ada yang mengikuti. Pas di tempat kejadian saya langsung dipepet dan tas yang saya bawa langsung direbut,” ungkapnya. (den)