Makin Butuh Banyak Ruang Isolasi untuk Warga Kota Tasik

Jumat 16-07-2021,16:15 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, TAWANG — Jumlah pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang terus melonjak dari hari ke hari, membuat kebutuhan ruang isolasi semakin banyak. Penambahan faskes rujukan penanganan covid dinilai bisa menjadi solusi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat mengakui kondisi tersebut. Sebagaimana diketahui sebagian warga yang memiliki gejala ringan pun harus menjalani isolasi mandiri di rumah. “Yang isolasi mandiri lebih dari 1.000 orang,” ungkapnya, Rabu (14/7/2021).

Pihaknya masih terus berupaya melakukan penambahan ruang isolasi, khususnya di RSUD. Meskipun menurutnya hal itu masih belum memberikan efek besar, karena antrean pasien masih saja terjadi. “RSUD sudah beberapa kali lakukan penambahan ruang isolasi,” terangnya.

Tingkat penularan Covid-19 di Kota Tasikmalaya khususnya di klaster keluarga masih terus terjadi. Hal itu membuat jumlah pasien aktif baik dengan gejala maupun tanpa gejala semakin hari semakin banyak.

Untuk itu, pihaknya berencana untuk menambah rumah sakit rujukan baru untuk penanganan pasien Covid-19. Diharapkan bisa lebih memaksimalkan penanganan pasien yang terkonfirmasi positif. ”Kalau ada dua rumah sakit rujukan, diharapkan penanganan bisa lebih baik,” tuturnya.

Ada pun faskes yang akan dijadikan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yakni RS Islam Hj Siti Muniroh. Dinkes akan kembali menjalin kerja sama dengan Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) sebagai upaya realisasinya. “Sebelumnya kan Yarsi pernah jadi rujukan penanganan Covid-19, kita akan upayakan aktifkan kembali,” terangnya.

Ada pun fakta di lapangan, pasien yang melaksanakan isolasi mandiri beberapa mengalami drop. Bahkan sebagian kondisinya terus memburuk dan meninggal dunia.

Seperti diungkapkan Manajer Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Harisman yang mengkoordinir pemakaman pasien Covid-19. Dia menyebutkan jumlah kematian pasien yang melaksanakan isolasi mandiri lebih sering terjadi akhir-akhir ini. “Kalau dilihat dari penggunaan peti jenazah, sudah habis 28 peti,” terangnya.

Untuk pasien isolasi mandiri yang meninggal, petugas akan melakukan pemulasaraan di lokasi. Sehingga jenazah tidak perlu dibawa terlebih dahulu ke RSUD dr Soekardjo. “Dari awal kami sudah siapkan tim pemulasaraan, jadi tidak harus dibawa ke rumah sakit,” katanya. (rga)
Tags :
Kategori :

Terkait