Kluster Keluarga di Kota Tasik Sulit Dijinakan

Jumat 09-07-2021,16:00 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, TASIK — Tren kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tasikmalaya selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat belum menunjukkan penurunan. Bahkan, di kota berjuluk Kota Resik ini, sempat terjadi lonjakan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 lebih dari 126 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat menuturkan kenaikan tertinggi dalam periode terakhir cukup mencengangkan. Disebabkan masifnya klaster keluarga yang mempercepat intensitas virus memapar dari satu penderita ke penderita lain.

”Maka kami tekankan, PPKM Darurat ini belum berjalan maksimal, dimana yang terpenting itu mobilitas masyarakat dibatasi, tapi sekarang kondisi di lapangan masih ditemukan jalanan macet, saya memohon masyarakat sadar diri atas situasi ini,” tuturnya kepada Radar, Kamis (8/7/2021).

Menurut dia, selama fase 14 hari masa inkubasi dari data yang ditemukan terkonfirmasi positif Covid-19 sebelum PPKM Darurat masih terus berangsur naik. Terutama petugas tracing dan tracking yang masif melakukan pelacakan sebaran kasus, di samping banyak kasus baru bermunculan diluar kasus yang sedang dilacak terhadap kontak erat dari suatu kasus terkonfirmasi positif.

“Nah di situ kenapa PPKM Darurat ini tujuannya tidak hanya membatasi kendaraan, tapi orang-orangnya, kita lihat malah pada jalan kaki ke pusat kota. Ini mohon kalau tidak ada kebutuhan mendesak sebaiknya di rumah saja,” kata Uus mengeluhkan.

Mantan Kepala Puskesmas Purbaratu itu menjelaskan saat ini tercatat lebih dari 1.100 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 aktif. Dimana mayoritas diantaranya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, melalui pengawasan Puskesmas dan Satgas Covid-19 setempat.

“Tetapi, mau kita tambah sebanyak apapun, ketika pola aktivitas dan perilakunya seperti ini akan tetap sulit dan tidak tercover. Kita sudah mengupayakan penambahan-penambahan ruang isolasi, tapi di sisi lain masyarakat juga harus jaga diri,” papar Uus.

Dia berharap masyarakat umum memahami betul esensi dari pelaksanaan PPKM Darurat. Supaya setiap ketentuannya dapat dipatuhi dengan sadar, sebab pemerintah dengan berbagai tugas dan pelayanan sudah berupaya semaksimal mungkin.

“Secara bertahap kuota bed rawat isolasi terus kita tambah, bahkan kami sudah meminta Pak Plt wali kota menerbitkan langsung imbauan bagi rumah sakit-rumah sakit menambah kapasitas isolasinya masing-masing. Namun, mohon masyarakat tetap perhatikan prokes,” harapnya.

Berdasarkan data update Covid-19 Kota Tasikmalaya, tercatat penambahan sebanyak 68 kasus aktif kategori simptomatik, serta 53 kasus aktif dari asimptomatik. Secara kumulatif kasus aktif yang terjadi di Kota Resik sampai dengan Kamis 8 Juli 2021, sebanyak 1.327 kasus.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan mengatakan berdasarkan evaluasi terakhir, Kota Resik masih rendah dalam menekan laju mobilitas masyarakat. Maka, sejumlah penyekatan jalan diterapkan dan menggencarkan patroli melalui satgas lapangan yang terdiri dari gabungan instansi penegak hukum.

“Sambil disekat, kita kurangi juga akses masyarakat masuk ke pusat kota. Sebab, evaluasi terakhir kita masih dibawah 20 persen dalam menekan mobilisasi publik. Sehingga kita gencar ingatkan warga dan tutup pusat kota, Kamis depan (8/7/2021) akan evaluasi kembali oleh Menko Maritim dan Investasi,” ujar Ivan.

Menurut Ivan, pemerintah pusat memantau laju mobilisasi masyarakat langsung melalui satelit. Lewat kecanggihan teknologi tersebut, monitoring pelaksanaan PPKM Darurat benar-benar diawasi secara serius, sebagai bentuk upaya dalam menekan angka sebaran kasus dan peningkatan jumlah warga terpapar Covid-19.

“Jadi dipantaunya pakai satelit, maka kita tidak bisa berdalih apapun, dipantau langsung oleh teknologi canggih. Mohon publik memahami kita sudah berupaya persuasif sedari awal, maka sekarang tidak ada alasan jika tidak tegas,” paparnya.

Dia menekankan jalan-jalan pusat kota yang disekat pembatasan, bukan berarti publik malah berkerumun di lenggangnya jalur protokol yang biasanya padat. Melainkan membiasakan tidak beraktivitas yang berpotensi kerumunan, dengan di rumah saja atau mengurangi mobilitas keluar rumah dalam mengurangi risiko paparan Covid-19.

“Kita akan terjunkan tim bersama patroli, kalau terpaksa ada yang harus dioperasi yustisi karena bandel, mohon maaf ini upaya bersama. Maka, tolong menahan diri dulu agar angka positif kembali normal bahkan turun drastis,” harap Ivan.

Tags :
Kategori :

Terkait