radartasik.com, TASIK — Forum Komunikasi Kelompok Kerja Guru (FKKKG) Kota Tasikmalaya meminta kejelasan dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya mengenai pembelajaran tahun ajaran baru 2021/2022. Apakah masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau opsi lain.
Sebelumnya, di tahun ajaran kemarin FKKKG Kota Tasikmalaya sudah membuat modul belajar untuk sekolah dasar (SD). Hal itu memudahkan proses belajar dari rumah (BDR) atau PJJ.
“Forum sedang menunggu lampu hijau dari kepanjangan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, bisa dari bidang pembinaan SD lalu dikoordinasikan dengan pengawas sekolah. Itu baiknya secara tertulis,” kata Pembina FKKKG SD Kota Tasikmalaya Asep Supriadi SPd MPd, Rabu (7/7/2021). Arahan tertulis tersebut berbunyi silahkan forum buatkan layanan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang efektif dan inovatif.
“FKKKG sudah kerja keras membuat modul, tetapi berapa persen sekolah yang merespons hasil kerja mereka,” ujarnya.
“Seharusnya ada analisa dan evaluasi sebagai dasar dalam memberikan pelayanan terbaik pendidikan pada pandemi Covid-19,” ujarnya.
Sebab, lanjut Asep, FKKKG SD Kota Tasikmalaya telah menggebu-gebu untuk menawarkan modul-modul yang relevan untuk menunjang pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Artinya sudah memiliki arah jelas dalam memandu setiap kegiatan dilakukan guru kepada siswanya.
“Bersyukur Kota Tasikmalaya mempunyai KKG yang peduli situasi pendidikan di masa pandemi Covid-19,” katanya.
Dengan lampu hijau KKG bisa membuat produk pembelajaran yang sesuai dengan arahan Kemdikbud Ristek, untuk menghadapi tahun ajaran baru. Di sinilah FKKKG SD perlu minta legitimasi dari Dinas pendidikan mengenai kegiatan pelayanan pendidikan, supaya dipandang tidak liar saat membuat modul pembelajaran selanjutnya.
Lalu, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya harus ada semacam pemantauan, seperti mercusuar ke sekolah-sekolah dalam menghargai modul yang dibuat FKKKG SD Kota Tasikmalaya.
Oleh karenanya ia meminta, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya agar ada power penyebaran informasi produk FKKKG SD Kota Tasikmalaya yang bisa bermanfaat untuk pembelajaran dari rumah.
“Minimal di SD negeri Se Kota Tasikmalaya sebanyak 99 sekolah negeri memakainya, dari total 232 SD negeri/swasta,” katanya.
Ketua FKKKG SD Kota Tasikmalaya Purnomo Saputro MPd menjelaskan keinginannya mendapatkan arahan dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya dan BPBD Kota Tasikmalaya kepada KKG untuk persiapan tahun ajaran baru ini. Ia ingin mengetahui arah pembelajaran sekarang, apakah daring atau luring.
“Harapan saya ada solusinya dari tidak bisa tatap muka. Sehingga KKG bisa memberikan treatment bagaimana guru mengajar, jangan selalu memberikan tugas,” katanya.
Dari situ lah perlu adanya data dan analisa dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya. Misal kelas satu, ada tidak data jumlah guru yang betul-betul memberikan pelayanan pembelajaran dan bagaimana bentuk pembelajaran anak.
Karena menurutnya, kini siswa kelas satu sudah terkena imbas dari PJJ ini. Masih banyak yang belum bisa baca dan tulis. Sehingga kehilangan kemampuan karena tidak pernah dilatih untuk belajar dengan baik dan benar. “Kita tidak ingin meninggalkan generasi penerus yang lemah, harus unggul dan berdaya saing,” katanya.
Kategori :