Lagi, Pasien Positif Covid-19 Warga Kawalu Meninggal saat Isoman

Selasa 06-07-2021,16:37 WIB
Reporter : agustiana

KOTA TASIK - Pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya kembali menelan korban jiwa, pasien terkonfirmasi positif yang sedang isolasi mandiri (Isoman). 

Pasien ini adalah warga Kelurahan Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, berinisial K (74), yang meninggal dunia saat sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya, Senin (05/07/21) malam.

Selain korban, J (71) istri K dan anaknya M (43), juga terkonfirmasi positif Covid-19. Peristiwa warga terpapar Covid meninggal saat menjalani isolasi mandiri ini untuk ketiga kalinya terjadi. 

Sebelumnya, pada Sabtu (03/07/21) lalu, adik dan kakak, Y (45) dan A (51), warga Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang meninggal saat isolasi mandiri.

Minggu (04/07/21) malam, 2pasien terkonfirmsi positif Covid meninggal dunia saat isolasi mandiri di rumahnya di Kecamatan Mangkubumi.

Pasien K, positif Covid-19 setelah menjalani tes rapid antigen pada Jumat (02/07/21) lalu. Almarhum meninggal dunia sebelum sempat dijemput oleh petugas puskesmas. 

Keluarga K, J dan M juga dinyatakan positif setelah melakukan tes rapid antigen pada Jumat (03/07/21) lalu. 

Setelah dinyatakan positif Covid-19, istri dan anaknya itu langsung dijemput  petugas puskesmas untuk menjalani isolasi di RSUD dr Soekardjo.

Sedangkan K memilih untuk isolasi mandiri di rumah. Setelah tiga hari menjalani isolasi mandiri, korban merasakan sesak napas. Keluarga kemudian melapor ke puskesmas pada Senin (05/07/21) malam.

Namun sebelum pihak petugas puskesmas datang menjemput, korban meninggal dunia. Jenazah almarhum K kemudian dilakukan pemulasaraan oleh petugas (BPBD Kota Tasik dengan menggunakan APD lengkap.  

Karena warga sekitar menerima, jenazah almarhum akhirnya dimakamkan di pemakaman umum dekat rumahnya dengan prokes ketat. 

Lurah Leuwiliang, Rahmat Koswara mengatakan, almarum K satu keluarga dengan M dan J. Mereka tinggal satu rumah. Anak dan istrinya sudah dirawat di RSUD karena positif Covid-19.

"Almarhum merupakan pasien tanpa gejala dan menjalani isolasi mandiri di rumah. Dia diduga tertular setelah mengalami kontak erat dengan keluarganya," ujar Lurah Leuwiliang kepada wartawan, Selasa sore.

"Setelah mengalami gejala sesak napas, kemudian keluarga menghubungi puskesmas. Sebelum dijemput oleh petugas puskesmas, almarhum meninggal dunia," sambungnya.

Jelas dia, karena warga sekitar menerima dan permakaman dilakukan secara protokol kesehatan akhirnya korban dimakamkan di kampung halamnnya.

"Setelah dilakukan pemulasaan sesuai protokol kesehatan, jenazah langsung dinaikkan ke mobil jenazah. Jenazah sempat disolatkan oleh warga sekitar dijalan tak jauh dari rumahnya. Jenazah dimakamkan di pemakaman dekat rumah keluarganya," jelasnya. (rezza rizaldi/ radartasik.com)
Tags :
Kategori :

Terkait