Masjid Agung Kota Tasik tak Ditutup

Selasa 06-07-2021,13:30 WIB
Reporter : syindi

RADARTASIK, TASIK - Pemerintah Kota Tasikmalaya meneA­gasA­kan tidak menutup MasA­jid Agung untuk pelakA­A­sanaan ibadah. Di A­masa Pemberlakuan PemA­A­A­batasan Kegiatan MaA­A­A­syarakat (PPKM) DaA­A­A­rurat, tempat ibaA­dah tersebut boleh diperA­A­gunakan untuk salat.

Pada awal pemberlakuan PPKM darurat, publik sempat memprotes soal penutupan Masjid Agung. Sebagaimana diketahui, masjid yang berlokasi di pusat kota tersebut menjadi kebanggaan warga untuk melaksanakan salat.

Bahkan, sempat beredar video warga yang sedang salat di pelataran trotoar Masjid Agung. Hal itu disebut-sebut akibat Masjid Agung yang tertutup untuk masyarakat umum.

Namun hari Senin (5/7/2021) pintu Masjid Agung sudah kembali dibuka. Pantauan Radar, setidaknya ada tiga saf jemaah yang menjaga jarak satu sama lain ketika melaksanakan salat Ashar.

Ketua Harian DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi menyebutkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya. Disepakati bahwa masjid agung tidak ditutup. “Sekarang dibuka untuk umum,” ungkapnya kepada Radar, kemarin.

Dibukanya Masjid Agung, kata dia, bukan berarti warga bisa keluar masuk seenaknya. Protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan guna mencegah penularan Covid-19. “Jadi prokes diterapkan secara ketat,” katanya.

Pintu Masjid Agung pun akan dibuka bagi warga sekitar yang hendak melaksanakan salat. Pihaknya tidak memperkenankan warga beraktivitas di Masjid Agung selain dari pada ibadah. “Jadi warga yang hendak salat tetap kami fasilitasi,” tuturnya.

KH Amin menambahkan bahwa dari kaca mata agama, wabah Covid-19 tidak lepas dari kuasa Allah SWT. Maka pada intinya, ummat harus lebih mendekatkan diri supaya mendapat bantuan dari Allah SWT. “Di luar syariat protokol kesehatan, kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah,” terangnya.

Agama, kata KH Amin, khususnya Islam senantiasa mengajarkan keselamatan dan pola hidup yang sehat. Tidak ada ajaran Islam yang sifatnya mencelakakan umatnya.

Pihaknya berharap ajakan itu keluar langsung dari pemerintah selaku pihak yang berwenang. Sayangnya pemerintah lebih fokus terhadap poin-poin pembatasan dalam penerapan protokol kesehatan. “Tidak ada poin khusus untuk meningkatkan kualitas ibadah,” katanya.

Maka dari itu, dia meminta pemerintah bisa seimbang dalam hal kebijakan protokol kesehatan dan semangat ibadah. Supaya spiritual publik tetap terjaga dan tidak hanya terfokus pada pembatasan yang dilakukan. “Padahal ini tidak kalah penting,” terangnya.

Salah satu jemaah yang ikut melaksanakan salat, Doni Irawan (33) mengaku bersyukur masjid tidak sampai ditutup. Karena menurutnya tidak semua warga berdiam di rumah di masa PPKM Darurat ini. “Untuk warga yang berjualan di sekitar sini mau salat di mana lagi kalau masjid ditutup,” terangnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Drs H Ivan Dicksan menegaskan warga tetap bisa melaksanakan salat di Masjid Agung. Bahkan sejak awal PPKM Darurat pun tidak ada larangan untuk salat di masjid. “Masjid Agung dibuka, tidak tertutup,” singkatnya. (rga)
Tags :
Kategori :

Terkait