Sekolah Motekar terus Kenalkan Permainan Tradisional pada Anak

Senin 05-07-2021,11:30 WIB
Reporter : andriansyah

radartasik.com, CIAMIS — Perkembangan teknologi mempunyai dampak buruk dan baik bagi aktivitas manusia. Salah satu dampak buruknya adalah banyak anak-anak yang kecanduang gadget dan game online. Hal itu diungkapkan Penggiat Sakola Motekar Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis Deni Weje kepada Radar, Minggu (4/7/2021).

Kata dia, dampak dari kecanduan game online banyak yang mengalami kelainan jiwa. Kemudian, untuk kesehatannya sampai gangguan mata dan lainnya. “Persoalan ini jangan dibiarkan dan harus dicarikan solusi yang terbaik. Jangan sampai anak terus kecanduan game, karena sekarang ini pada saat pandemi Covid-19 mereka pegang HP untuk daring. Nah ini yang menjadi kesempatan mereka, bukannya belajar malahan main game,” ujar dia, menjelaskan.

Lanjut dia, memang untuk secara langsung mengubah atau memberhentikan kebiasaan game online secara langsung cukup sulit. Namun, secara perlahan harus dibiasakan dan kembali membumingkan permainan tradisional.

“Kami di Sekolah Motekar, secara perlahan mengubah kebiasaan anak-anak bermain gadget menjadi permainan tradisional. Karena mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, di mana tubuh bergerak tidak seperti bermain HP,” kata dia, menjelaskan.

Menurut dia, memang sudah menjadi rahasia umum kalau permainan tradisional sudah banyak dilupakan. Seperti gatrik, baren, galah, sapintrong, bebentengan, cing ciripit, sasarungan, oray-orayan, boy-boyan, ucing sumput serta banyak lainya. “Padahal permainan itu sangat menyenangkan dan membuat tubuh lebih bergerak dan berdampak kepada kesehatan,” ujarnya.

“Sejak 2018, Sakola Motekar mengantisiasi anak dari kecanduan game online dengan banyaknya permaianan tempo dulu. Kita ubah polanya, bersykur sampai sekarang anak-anak suka bermaian permainan tempo dulu di wilayahnya,” ucapnya, menambahkan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten  Ciamis Asep Saeful Rahmat mengatakan, orang tua harus lebih intens melakukan pengawasan di masa libur anak sekolah. Apalagi saat ini masih memberlakukan belajar daring, sehingga lebih fokus menimbu ilmu ketimbang bermain game online ketika memegang HP. “Saya imbau rajinlah membaca buku-buku bermanfaat, seperti buku keilmuan maupun buku keterampilan yang dapat menambah wawasan dan kompetensi anak-anak,” ujar dia, menjelaskan.

Menurut dia, kalau sudah kecanduan gadget akan sulit terkontrol. Sehingga, pengawasannya harus lebih baik lagi dari orang tua. Kemudian, ketika menggunakan gadget harus ada bimbingan supaya benar-benar bermanfaat. “Saya imbau orang tua arahkan kepada kegiatan-kegiatan yang produktif dan mendidik,” tuntasnya. (isr)

Tags :
Kategori :

Terkait