radartasik.com, CIAMIS — Bupati Ciamis Herdiat Sunarya meminta pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dan posko penanganan Covid-19 di setiap daerah kembali dimaksimalkan. Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi jelang PPKM Darurat dengan seluruh jajaran Pemerintahan Kabupaten Ciamis secara virtual, Jumat (2/7/2021).
Kata Herdiat, arahan Kementerian Dalam Negeri, PPKM Darurat Jawa-Bali akan segera diberlakukan pada Sabtu 3-20 Juli 2021. Kemudian, semuanya harus melaksanakan PPKM berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran.
“Untuk sektor essensial diberlakukan 50% maksimum work from office (WFO) dengan protokol kesehatan dan untuk sektor kritikal diperbolehkan 100% maksimum dengan protokol kesehatan,” jelasnya, menambahkan.
Menurut dia, cakupan sektor essensial yang di maksud adalah keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi perhotelan non penanganan karantina, serta industri orientasi ekspor.
“Sedangkan cakupan sektor kritikal adalah energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan penunjangnya, objek vital nasional dan lainnya,” paparnya.
Tambah Herdiat sektor non essensial adalah sektor yang tidak menyediakan bahan makanan, bahan kesehatan atau dukungan keuangan seperti perkantoran pemerintahan, sarana prasarana pendidikan, keagamaan, hiburan, olahraga dan pariwisata.
“Untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat sampai dengan kapasitas pengunjung 50% dan untuk apotek serta toko obat dapat buka selama 24 jam,” kata dia, menjelaskan
Maka dari itu, kata dia, pelaksanaan dan pengawasan yang lebih ketat. Termasuk pengawasan di rumah sakit terhadap ketersediaan tempat tidur tambahan, obat-obatan dan oksigen. Bahkan pihaknya menginformasikan bahwa ketersediaan oksigen di berbagai kabupaten dan kota sudah semakin terbatas.
“Saat ini RSUD 55 bad sudah terisi penuh, untuk antisipasinya kami mengimbau agar puskesmas dapat menyiapkan 3-4 kamar tidur isolasi dan kepada kepala desa agar mempersiapkan tempat-tempat isolasi dari tingkat desa sampai tingkat RT,” kata dia.
Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra menambahkan, sehebat apapun program pencegahan apabila tidak terimplementasikan secara maksimal akan sia-sia. “Segala kebijakan pemerintah baik itu PSBB, lockdown atau pun PPKM substansinya adalah membangun kesadaran masyarakat. oleh karenanya tolong edukasi dan sosialisasi tidak putus-putus meskipun cape dan jenuh,” imbaunya. (rls/isr)