RADARTASIK.COM, JAKARTA - Indonesia dan Cina kabarnya akan menggunakan mata uang lokal rupiah dan yuan dalam melakukan transaksi perdagangan mulai bulan depan. Selama ini perdagangan bilateral itu memakai dolar Amerika Serikat (AS).
Perubahan ini dilakukan setelah Bank Indonesia melakukan kerja sama Local Currency Settlement (LCS) atau penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dengan Cina.
Ia mengatakan, selain dengan Cina, BI juga mengadakan kerja sama LCS dengan beberapa bank sentral negara lain, seperti Bank of Thailand, Bank Negara Malaysia, dan Kementerian Keuangan Jepang.
“Kerja sama LCS dengan Jepang adalah yang paling berkembang dengan pesat, meskipun baru terimplementasi di 2020,” ujarnya.
Tujuan pelaksanaan LCS ini kata Donny, untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung.
“Kerja sama ini juga untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS,” terangnya.
Donny menilai, transaksi dolar AS yang saat ini mendominasi transaksi perdagangan bilateral dan investasi, membuat banyak orang masih senang dengan mata uang tersebut.