Pasien Covid OTG Membludak, Pemkot Dirikan Tenda Barak

Selasa 22-06-2021,14:23 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, CIREBON — Kasus penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang belum terkendali di Kota Cirebon. Telah memaksa pemerintah kota (pemkot) akan membuka tenda barak untuk perawatan pasien dengan gelaja (OTG).   Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH mengungkapkan, tenda barak tersebut bakal didirikan di Hotel Onos di Jalan Siliwangi. Hal itu dilakukan untuk memudahkan pemantauan oleh tenaga kesehatan terhadap pasien yang masuk kategori OTG.   Terlebih lagi saat ini jumlah pasien OTG yang sudah tidak dapat ditampung di Hotel Onos cukup membludah. Bahkan sudah terdapat antrian daftar tunggu atau waiting list perawatan.   “Kami pemerintah berupaya untuk menambah tempat-tempat isolasi. Semakin sedikit OTG maupun yang kena berkeliaran, ini akan mengurangi kemungkinan penularan ke yang lain,” kata Walikota.   Aziz pun menambahkan alasan pembukaan tenda itu dilakukan karena tempat isolasi yang sudah ada nyaris tidak bisa menampung lagi. “Nantinya ada sekitar 30 tenda yang dibuka, karena jarak dan tempatnya harus diatur biar nyaman,” tuturnya.   Dalam kesempatan tersebut Walikota mengajak masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah bergandengan tangan untuk mengerem penularan Covid-19 di Kota Cirebon. Salah satunya dengan menaati protokol kesehatan. “Disiplin dan juga mengikuti kebijakan yang sudah disusun pemerintah,” harapnya.   Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menambahkan tenda barak yang akan dibangun nantinya akan dipakai untuk isolasi OTG yang sudah waiting list. Nantinya pemerintah akan menyiapkan kasur darurat, juga menjamin makan, minum dan kebutuhan lainnya.   Adapun alasan penempatan tenda darurat di Hotel Onos, ungkap Agus, terkait pertimbangan keberadaan tenaga medis. Sebab di lokasi tersebut dapat dilakukan pengawasan secara berkala. Di samping juga pasien bisa langsung dipindahkan ketika ada kamar yang kosong di dalam hotel.   “Jadi di Onos itu kan, rata-rata kan 10 hari. Kalau ada yang keluar, itu bisa langsung masuk ke kamar isolasi,” tuturnya. (rdh/rc)

Tags :
Kategori :

Terkait