Kota Banjar Hanya Tersisa 2 Wilayah Zona Hijau

Senin 21-06-2021,11:30 WIB
Reporter : andriansyah

radartasik.com, BANJAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro mulai dari tingkat RT. PPKM Mikro disinyalir efektif memutus penyebaran Covid-19 lantaran masyarakat wajib menjalani isolasi mandiri dan tidak boleh ada masyarakat lain yang keluar-masuk ke wilayah yang sedang lockdown.

“Tingkatannya mulai RT. Contoh yang sudah diterapkan di wilayah Sampih Kecamatan Langensari. Itu satu RT di lockdown, karena 80 warganya terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Sekretaris Covid-19 Center Kota Banjar Edi Herdianto, Minggu (20/6/2021).

Menurut data Satgas Covid-19 tentang sebaran kasus Covid-19, dari 25 desa dan kelurahan hanya tinggal menyisakan dua wilayah yang berstatus zona hijau. Selebihnya zona merah. Dua wilayah yang statusnya zona hijau atau tidak ada kasus Covid-19 di masyarakatnya yakni Batulawang dan Neglasari.

“Zona hijau tinggal dua wilayah. Seperti kita ketahui, akhir-akhir ini kasus Covid-19 kembali meningkat di Kota Banjar,” ungkap Edi.

Ia mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap tren kenaikan kasus penyebaran virus yang kini kembali melanda beberapa daerah. “Kami imbau agar resepsi pernikahan atau hajatan lainnya untuk menyesuaikan kembali dengan SOP prokes di masa pandemi Covid-19,” katanya.

Sehari Ditemukan

30 Kasus Baru

Kasus Covid-19 kembali bertambah. Data dari Satgas Covid-19 Kota Banjar pada Minggu (20/6/2021), ada penambahan orang terkonfirmasi dan kontak erat sebanyak 30 orang. Mereka tersebar di beberapa wilayah. Penambahan itu dari hasil tracking dari kasus orang-orang yang terpapar sebelumnya.

“Penambahan terus meningkat. Hari ini (kemarin, Red) ada sekitar 30 orang yang terdata hasil tracking tenaga kesehatan,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Banjar Agus Nugraha, kemarin.

Bahkan, kata dia, wilayah Sampih di Desa Rejasari Kecamatan Langensari telah ditutup total (lockdown). Masyarakat mengunci diri selama seminggu hingga negatif Covid-19. “Sekitar 80 persen dari total 47 kepala keluarga terpapar Covid-19. Sehingga wilayah di satu RT itu di-lockdown,” kata dia.

Banyaknya penambahan kasus Covid-19, kata Agus, karena penerapan prokesnya menurun. Masyarakat yang terpapar abai dalam menerapkan protokol kesehatan. Salah satu kasus yang kini tengah menjadi sorotan yakni dari klaster hajatan.

“Kita sudah melakukan rapat evaluasi, untuk mengantisipasi ledakan kasus semakin banyak maka kita siapkan lagi RSUD Banjar sebagai tempat isolasi khusus bagi pasien yang bergejala sedang sampai berat. Kemudian RS Asih Husada bagi pasien yang bergejala ringan,” kata Agus.

Selain itu, katanya, Sport Center di Kecamatan Langensari juga tengah dipersiapkan untuk tempat isolasi mandiri jika ruang isolasi di RS Asih Husada penuh. (cep)

Tags :
Kategori :

Terkait