RADARTASIK.COM, SINGAPARNA — Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto dan Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi menanggapi soal kemesraan antara eksekutif dan legislatif seperti yang dilontarkan pengamat politik dan pemerintahan Asep M Tamam.
Politis Partai Gerindra dan PDI Perjuangan itu pun mengaku tidak masalah mendapatkan kritikan dan disebut mesra, dalam arti kritisi tetap sepanjang sesuai aturan.
“Mersra dalam artian kesepakatan yang sudah dibangun, bukan mesra dalam artian ada janji-janji politis atau janji di luar meja yang disepakati, bukan. Mesra itu kesepakatan yang sudah dibangun bersama,” ujarnya kepada Radar di Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (18/6/2021).
Ade mengakui kebersamaan dengan DPRD berjalan dengan baik sebagai penyelenggara pemerintahan daerah. “Kebersamaan alhamdulillah wasyukrulillah, rakyat dengan pemerintah kan kami yang melaksanakan ini yang punya keinginan bersama,” ujarnya.
Akan tetapi, terang Asep, soal memberikan masukan dan kritis tetap oleh DPRD dilakukan. Karena itu merupakan tugas fungi untuk pengawasan, dewan boleh kritis ketika eksekutif tidak melaksanakan perda yang sudah disepakati.
Kemudian, lanjut dia, ketika eksekutif tidak menjalankan peraturan sesuai perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan.
“Jadi di situ kritisnya anggota dewan, berdasarkan fakta dan data. Misalkan kita sudah menetapkan satu perda tetapi tidak dilaksanakan sedemikian rupa sesuai kesepakatan politik, kita wajib mengkritisi itu jangan dibiarkan dan harus diawasi,” paparnya.
Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto SIP mengaku mesra itu harus dalam artian sebagai penyelenggara pemerintahan. “Harus, harus, harus, kita kan penyelenggara pemerintahan. Bupati dengan DPRD itu harus satu pemikiran dan harus satu langkah. Beda kita ini harus dalam pengertian membangun bagaimana mempercepat akselerasi jalannya pemerintahan dan pelayanan publik,” paparnya.
“Bagaimana tidak mesra, karena APBD dan kebijakan publik dibangun bersama-sama, pelaksanaan, kami melaksanakan pengawasan juga ini, pertanggungjawaban pun. Bahkan saya tadi sudah minta, sekarang teman-teman DPRD harus semakin mengkritisi mengurangi kekurangan-kekurangan kita, rida lillahitaala kami dikritik dengan baik,” paparnya.
Dia mengaku, kritik itu harus yang membangun dan solusinya, kalau hanya sekadar kritik atau hanya memperlihatkan kekurangan-keurangan, tidak ada solusi itu semua orang bisa dan itu beda lagi. (dik)